Pasar Sempit, Petani Enggan Tanam Gandum

ilustrasi

Pengembangan tanaman gandum dan sorgum di wilayah Jatim harus didukung dengan permintaan pasar yang tinggi. Kurangnya permintaan produk palawija ini membuat petani enggan menanamnya.

Ketua Serikat Petani Indonesia(SPI) wilayah Jawa Timur, Basuki melihat pasar gandum belum bagus sehingga belum bisa menjadi pegangan bagi petani untuk mengembangkan produk ini.

“Jika pasarnya tersedia, maka petani bisa beralih menanam gandum dan sorgum. Sejauh ini, petani kerap kebingungan dalam memasarkan hasil produksinya karena pasarnya sangat sempit,” katanya. Petani juga masih menganggap gandum atau sorgum tidak menguntungkan karena kurang dapat bersaing dengan komoditas pertanian lainnya, seperti jagung, kacang-kacangan, dan sayuran

Selain itu, keterbatasan pengetahuan petani terhadap tanaman ini serta teknologi budidaya serta pengolahannya menjadi kendala tersendiri di pihak petani. Di sisi lain, petani juga kesulitan mendapatkan benih gandum atau sorgum yang berkualitas atau bersertifikat.

Sebelumnya telah diberitakan, produksi gandum atau sorgum di Jatim telah berlangsung sejak 2005 dengan realisasi penyebaran di beberapa wilayah di Jawa Timur seperti Lamongan , Bojonegoro, Tuban, Pacitan, Sampang, Sumenep dan Probolinggo. Total luas lahan sekitar 950 hektar.
“Namun sayangnya pada 2011 produksi gandum dan sorgum sempat terhenti karena tidak ada ketersediaan dana bantuan dari pemerintah,” pungkasnya.

Sementara itu, dalam skala nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan rata-rata produksi sorgum secara nasional hanya sekitar 4.000 – 6.000 ton/tahun. Untuk mendongkrak produksi pada tahun ini, pemerintah menyiapkan 7.000 hektare lahan dengan harapan kapasitas sebesar 3 ton/hektare atau produksi secara keseluruhan 21.000 ton. Jumlah ini tersebar di berbagai daerah yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. surabaya post online

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim