ilustrasi: ipotnews.com
Pihak swasta menyatakan minatnya dalam membantu program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) yang dicanangkan pemerintah terkait semakin tingginya harga minyak dunia. Pihak swasta nampaknya sejalan dengan dengan inisiasi Menteri ESDM Jero Wacik pada saat Rakernas Hiswana Migas yang menyatakan BBM harus good bye.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha CNG (BBG) Indonesia atau APCNGI, Dany Praditya menyatakan kesediaannya mendukung program konversi jika diminta oleh pemerintah melalui infrastruktur penambahan SPBG.
“Terkait kenaikan harga premium bersubsidi, pemerintah merancang program konversi 25.000 kendaraan dari BBM ke BBG tahun 2012. Kami ingin mendukung program pemerintah terkait program konversi energi khususnya pada transpostasi” imbuhnya.
Menurut dany, program konversi yang sudah berkali dicanangkan ini, belum juga terwujud secara massive dan terkesan jalan ditempat alias lambat hingga saat ini. Dany juga meminta pemerintah agar dilakukan sosialisasi secara massive, supaya program koversi ini berhasil seperti program koversi elpiji. “BBG ini seperti program bolak balik gagal” imbuhnya
Saat ini APCNGI yang terdiri dari 30 orang pengusaha telah memiliki 20 SPBG yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun yang terbanyak yakni diwilayah Jawa Timur yaitu 12 SPBBG sisanya tersebar di jakarta dan palembang” tambahnya.
Dany juga meminta pemerintah agar memperhatikan harga keekonomian BBG yang selama ini diperdebatkan. “Idealnya 60% dari harga BBM itu harga keekonomisan” imbuhnya.
Dani juga menambahkan agar pemerintah mengawasi betul kualitas koverter kit bbg yang digunakan oleh kendaraan. Selain itu dalam 3 tahun ke depan APCNGI akan membangun infrastruktur SPBG sebanyak 200 di seluruh Indonesia. detik.com
