Bulog Optimis Produksi Beras Terpenuhi

ilustrasi

Kebutuhan Bulog Jawa Timur terhadap beras lokal di tahun 2012 ini diprediksi bakal terpenuhi secara maksimal, khususnya kebutuhan beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang diinstruksikan oleh Gubernur Jawa Timur yang harus diambilkan dari beras lokal.

Wakil Kepala Divisi Regional Bulog Jawa Timur, Gede Rempiana mengaku, baru akan maksimal melaksanakan instruksi gubernur di tahun 2012 ini. “Kami menargetkan mampu menyerap beras dari petani sampai 1 juta ton,” janji Gede, saat menghadiri sosialisasi, launching dan uji masak raskin Kabupaten Sumenep di gudang Bulog Sumenep, Selasa (28/02).

Sekadar flash back ke tahun lalu, November 2011 lalu Gubernur Jawa Timur Soekarwo melarang provinsi yang dipimpinnya menjadi tempat persinggahan, apalagi peredaran beras impor. Itu berarti, raskin yang selama ini menggunakan beras impor, pun harus dipenuhi dari beras lokal.

Dia menjelaskan, dari target penyerapan beras lokal tersebut sudah melebihi kebutuhan, termasuk raskin didalamnya yang hanya 560 ton. Di prediksi akan terjadi surplus produksi beras di Jawa Timur di tahun 2012 ini. “Kalau penyerapakan mampu sampai 1 juta ton, sedangkan kebutuhan hanya 560 ton, maka akan terjadi surplus,” terangnya.

Dia mengakui jika pada tahun 2011 lalu, sempat kekurangan beras lokal yang akan didistribusikan pada penerima manfaat pasca instruksi gubernur Jawa Timur. Kala itu, pihak Bulog tidak mampu memprediksi berapa banyak padi yang gagal panen dan produksinya turun berapa.

“Yang perlu difahami, di tahun 2011 lalu, murni karena anomali cuaca sehingga produksi beras lokal yang terserap tidak mencukupi kebutuhan. Tahun 2012 ini jangan sampai terulang kembali, sehingga penerima raskin pada khususnya tidak lagi menunggu beberapa lama,” katanya.

Saat ini, meski Harga Pembelian Pemerintah (HPP) belum diumumkan, Bulog sudah diperintahkan untuk membeli beras dengan harga Rp6.500 di gudang dengan beras kualitas medium, dan Rp4.300 untuk gabah kering giling. “Nah!, Bulog sudah siap membeli beras lokal. L/C nya (Letter of Credit) untuk masing-masing daerah, termasuk Madura, juga sudah siap melakukan pembelian,” urainya.

Berdasarkan surat Gubernur Jawa Timur tertanggal 13 Januari 2012, pagu maupun jumlah penerima raskin untuk jatah Januari-Mei 2012 masih berdasarkan data 2011 yang merupakan hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2008 oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

“Dari hasil PPLS 2008, penerima raskin khusus Sumenep sebanyak 145.788 rumah tangga. Sedangkan jumlah beras yang disalurkan sebanyak 2.186 ton lebih per bulan,” katanya.

Sementara, Bupati Sumenep, A Busyro Karim mengingatkan agar semua pihak ikut membantu kelancaran pendistribusian dan pengawasan raskin. “Tolong, jangan sampai beras raskin itu tidak tepat sasaran dan tidak tepat jumlah. Saya tidak ingin mendengar ada warga, apalagi perangkat desa dan kecamatan yang terjerat kasus hukum soal raskin,” ungkapnya.

Selama tahun 2011, ada perangkat desa, bahkan kepala desa masuk bui karena kasus raskin. Ada 7 orang pekerja raskin yang ikut bermain raskin sehingga berurusan dengan aparat penegak hukum. surabayapost online

ilustrasi

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 3882. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim