Pemprov Jatim Kirim Pompa dan Logistik

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim Dr Turmudzi, SH, MHum, MBA saat mengawasi persiapan pengiriman bantuan penanganan banjir di Lamongan

Langkah sigap dilakukan Pemerintah Provinsi Jatim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim menyusul kemungkinan terjadinya luapan air bengawan solo di sepanjang daerah yang dilaluinya. Langkah yang diambil bukan hanya untuk membantu warga yang sudah menjadi korban banjir, tetapi juga memberi bantuan terhadap wilayah-wilayah yang rawan terkena dampaknya.

“Hari ini BPBD Jatim mengirim bantuan pompa dan logistik untuk Lamongan,” kata Ketua Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim Turmudzi, SH, MHum MBA di sela-sela pengiriman bantuan pompa dan logistik untuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Suprapto, SH kemarin.

Menurut Turmudzi bantuan berupa pompa dan logistik tersebut diharapkan bisa membantu daerah untuk menangani banjir yang terjadi sekaligus mengurangi beban penderitaan korban banjir.

“Selain menangani masalah banjirnya, warga yang menjadi korban juga harus kami perhatikan,” kata Turmudzi lagi. Lebih lanjut menurut Turmudzi, logistik yang diserahkan tersebut terdiri dari tiga jenis paket yakni paket pangan yang terdiri dari makanan siap saji, lauk pauh, paket peralatan berupa peralatan dapur, selimut, tikar dan paket kematian berupa kantong plastic untuk mayat.

Secara khusus Turmudzi juga mengapresiasi peran media yang cepat memberitakan apa yang terjadi di lapangan.

“Pemberitaan di media ikut membantu kami untuk melihat perkembangan. Oleh karena itu, saya berharap teman-teman media juga bersinergi dengan kami,” tambahnya. Sinergi itu misalnya bisa dilakukan  dengan saling menginformasikan tentang apa yang terjadi di lapangan agar bisa ditangani dengan cepat.

“Ponsel saya stand by 24 jam untuk teman-teman wartawan yang ingin konfirmasi soal bencana,” janji Turmudzi lagi.

Ketika ditanyakan soal dampak banjir di Bojonegoro Turmudzi menjelaskan bahwa banjir yang terjadi di Bojonegoro beberapa hari lalu belum sampai menimbulkan kerugian yang berarti.

Berdasarkan laporan pos pengamatan di Karang Nongko ketinggian air mengalami penurunan 46 poin, dan Pos Pengamatan di Bojonegoro turun 22 poin.

“Bojonegoro sudah lepas dari status siaga dan tanaman yang terendam air tidak sampai rusak/mati. Sehingga belum sampai dikualifikasikan sebagai kerugian,” tegas pejabat berkumis yang ramah dengan wartawan ini.  (bhi)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim