Fokus Biayai Tol dan Power Plant

ilustrasi: yusranil.wordpress.com

PT Bank Pembangunan Daerah jawa Timur

(Bank Jatim) memfokuskan kredit korporasi mereka pada tahun 2012 untuk sektor infrastruktur, khususnya jalan tol dan pembangkit listrik.

Direktur Utama Bank Jatim, Hadi Sukrianto mengatakan, tahun depan pihaknya akan fokus pada pembiayaan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Nusa Tenggara Barat. “Kita memang fokus pada dua bidang itu, infrastruktur dan power plant. Kalau infrastruktur kita masuk karena proyeknya jelas, baik investornya maupun payment-nya. Sedang untuk power plant juga sama, pembelinya jelas dan kebutuhan listrik selalu meningkat tiap tahun,” ujarnya kepada kabarbisnis.com, Senin (26/12/2011).

Proyek infrastruktur yang saat ini sudah dibiayai Bnak Jatim adalah

Jalan Tol Surabaya-Gempol. Setelah proyek ini selesai, Bank jatim berencana ikut pada sindikasi lanjutan untuk Jalan Tol Gempol-Pasuruan dan Pasuruan-Probolinggo.

Selain itu, Hadi mengatakan pihaknya juga sudah diminta oleh bank-bank lain seperti Bank Negara Indonesia (BNI) untuk bergabung dalam sindikasi pembiayaan Jalan Tol Surabaya-Mojoketo. “Nilainya kurang lebih Rp 5,9 triliun untuk tahun 2012. Tapi posisi

nya di sini kita bukan sebagi lead-nya, kita sebagai partisipan saja. Share kita nantinya tergantung tambahan modal yang bisa disetor dari pemegang saham dalam hal ini Pemerintah Kota/kabupaten,” katanya.

Untuk pembangkit listrik, Bank Jatim saat ini ikut berkontribusi dalam proyek 10.000 megawatt (MW) yang dimotori PLN. Bank Jatim ikut dalam sindikasi pembiayaan untuk 1.000 MW diantaranya dengan total dana yang dikucurkan mencapai Rp 1 triliun. Dari jumlah tersebut, kurang dari separuhnya yang saat ini sudah terserap.

Tahun depan, Bank Jatim akan membiayai PLTU di NTB dengan nilai kredit Rp 80 miliar. Untuk proyek ini, Bank Jatim berencana melakukan sindikasi dengan BPD BPD di daerah lain. “Karena lokasi proyeknya di sana, jadi kita ajak bank lokal agar pengawasannya lebih mudah,” tuturnya.

Untuk kredit korporasi, Hadi mengatakan, pihaknya sampai saat ini hanya mengalokasikan 20% dari total pengucuran kredit. “Komitmen kami sejak awal memang fokus di UMKM. Kalau korporasi porsinya kecil, tidak lebih dari 20 persen,” tuturnya. kabarbisnis.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 4215. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim