Lapter Trunojoyo Butuh Bantuan Pusat

ilustrasi: surabayapostonline

Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat untuk mengembangkan Bandara Trunojoyo menjadi bandara komersial yang bisa disinggahi pesawat reguler berjadwal, menyusul telah berhasil dibebaskannya 5,4 hektare lahan bakal perluasan bandara.

Bupati Sumenep A Busyro Karim, menjelaskan, pengembangan Bandara Trunojoyo sebagai bandara komersial membutuhkan dana besar dan tidak mungkin diatasi sendiri oleh pemerintah daerah.

“Tanpa dukungan dana dari pemerintah pusat, pengembangan Bandara Trunojoyo akan membutuhkan waktu cukup lama dan tidak akan selesai dalam waktu dua tahun ke depan. Oleh karena itu, kami berusaha ada bantuan dana dari pemerintah pusat pada 2012,” ujarnya di Sumenep.

Secara kelembagaan, kata dia, pihaknya sudah mengajukan permohonan secara resmi kepada Kementerian Perhubungan supaya melaksanakan kegiatan atau program pengembangan Bandara Trunojoyo pada 2012.

“Kalau pada 2012 benar-benar ada dukungan dari pemerintah pusat, kami optimistis komersialisasi Bandara Trunojoyo akan terwujud pada 2013. Salah satu hal yang mendesak untuk direalisasikan demi terwujudnya Bandara Trunojoyo sebagai bandara komersial adalah memperpanjang landasan pacu pesawat,” ucapnya.

Bupati Sumenep, A Busyro Karim memang menargetkan tahun 2013 mendatang, Bandara Trunojoyo sudah menjadi bandara komersial yang bisa disinggahi pesawat reguler berjadwal.

“Banyak fasilitas yang harus disiapkan guna menjadikan Bandara Trunojoyo sebagai bandara komersial. Di targetkan 2013 sudah beroperasi,” katanya.

Pada tahun 2011 ini, Pemkab Sumenep mengalokasikan dana sekitar Rp1,8 miliar melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan Rp 4 miliar pada APBD Perubahan untuk pembebasan lahan sekitar 5,4 hektare guna perluasan areal Bandara Trunojoyo.

Kami juga mengajukan permohonan dana sekitar Rp 30 miliar kepada pemerintah pusat supaya dialokasikan pada 2012 untuk pengembangan Bandara Trunojoyo,” tandasnya.

Hasil koordinasi dengan pemerintah pusat sejak beberapa tahun lalu, kata dia, Pemkab Sumenep diminta lebih dulu menyiapkan lahan untuk pengembangan Bandara Trunojoyo. “Alhamdulillah, pada Selasa (22/11, Red.), kami berhasil membebaskan lahan seluas 3,7 hektare untuk kepentingan perluasan areal Bandara Trunojoyo. Kalau dihitung secara keseluruhan, pemerintah daerah telah membebaskan lahan seluas 5,4 hektare pada tahun ini,” paparnya.

Busyro juga mengemukakan, sejak awal, program pengembangan Bandara Trunojoyo dikonsep sebagai kegiatan tahun jamak atau tidak selesai dalam waktu setahun.

“Dana yang dibutuhkan itu cukup besar. Kami juga berkeyakinan Pemerintah Pusat akan membantu kami dalam pengembangan Bandara Trunojoyo secara bertahap alias tidak dalam satu tahun anggaran,” katanya.

Kondisi Bandara Trunojoyo sekarang belum memenuhi syarat sebagai bandara komersial, salah satunya landasan pacu pesawat yang kurang panjang.

Oleh karena itu, pemerintah daerah akan memperluas areal Bandara Trunojoyo dengan cara membebaskan lahan di sekitarnya. Saat ini, landasan pacu pesawat di Bandara Trunojoyo sepanjang 905 meter dengan lebar 23 meter dan rencananya diperpanjang menjadi sedikitnya 1.250 mete

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim