Penurunan Penyerapan Gabah Tidak Ganggu Distribusi

Ilustrasi

Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Jawa Timur menyatakan, adanya penurunan penyerapan gabah petani tidak mengganggu distribusi kepada warga miskin penerima beras.

Kepala Bulog Divre Jatim, Murino Mudjiono, di Kediri, Rabu mengemukakan penyerapan gabah petani saat ini turun hingga 40 persen dibanding dengan penyerapan tahun 2010.

“Kalau dahulu, hingga Agustus ini kami mampu menyerap sampai 600 ribu ton, tapi tahun 2011 ini hanya 350 ribu ton saja,” katanya.

Ia mengatakan, penurunan penyerapan itu tidak berpengaruh pada distribusi beras, terutama untuk alokasi beras untuk rakyat miskin (Raskin).

Pihaknya mampu memberikan Raskin sesuai dengan jadwalnya, bahkan selama Ramadhan ini sudah dikirimkan dua bulan sekaligus, yaitu Agustus dan September.

Murino menyebut, stok beras di gudang Bulog hingga Agustus 2011 ini masih 350 ribu ton. Jumlah itu mampu mencukupi untuk cadangan pangan hingga Desember 2011.

“Kalau targetan kami, selama 2011 ini sampai 500 ribu ton beras, dan saat ini sudah terserap 350 ribu ton. Stok itu masih cukup,” katanya.

Ia juga menyebut, hingga kini penyerapan gabah petani masih terus dilakukan. Beberapa daerah di Jatim, seperti Bojonegoro, Nganjuk, dan daerah penghasil beras lainnya masih panen.

Namun, ia juga mengatakan bahwa Jatim pada pada tahun ini terpaksa tidak mengirimkan beras ke daerah lain di Indonesia, seperti NTT, Papua, Maluku, hingga Kalimantan. Pihaknya fokus untuk mencukupi kebutuhan pangan dalam daerah.

Walaupun penyerapan gabah sudah berkurang daripada tahun sebelumnya, ia optimistis kebutuhan pangan, terutama untuk Jatim masih aman.

Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan telah meminta Bulog untuk mengamankan stok pangan, terutama menjelang Lebaran. Biasanya, harga bahan pokok selalu naik, hingga masyarakat kecil kesulitan untuk membelinya.

Untuk menekan harga, pihaknya sudah berupaya menggelar operasi pasar di seluruh daerah di Jawa Timur. Pemprov juga menggelar pasar murah, dengan tujuan membantu warga miskin.

“Kami ingin stabilkan harga, dan ini cukup efektif. Kami memotong mata rantai distribusi barang, dengan mengambil langsung dari pabrik,” kata Gubernur yang akbrab disapa Pakde itu.

Gubernur mengatakan, pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp12,5 miliar untuk program pasar murah dengan sasaran hingga 40 ribu warga miskin. Mereka mendaptkan bantuan bahan pokok, seperti beras, gula, minyak goreng, mi instan, dan kecap. (bhi)

Komentar Pembaca

  1. Smoga kerja keras Pak Murino dan Pak Gubernur mendapat pahala yang berlipat ganda dari ALLOH swt.

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim