Ekonomi Jatim Tumbuh 7,12 Persen

Ilustrasi

Roda pertumbuhan ekonomi di Jatim semakin bagus. Data Badan Pusat Statistik Jatim menyebutkan pada semester semester I/2011 mencapai 7,12%. Lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 6,5%. Selain itu posisi Pendapatan Regional Bruto (PDRB) Jatim yang berhasil menyentuh di level Rp428,72 triliun.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Jatim adalah sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh sebesar 14,96%, konstruksi 9,30%, perdagangan, hotel dan restoran 8,56%, keuangan, persewaan dan perusahaan sebesar 8,36%. Pertambagan dan penggalian 7,65%, listrik, gas dan air bersih 7,13%, industri pengolahan 5,81%, dan pertanian 3,88%.

Sedangkan sektor yang memiliki kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Jatim masih disandang oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai 2,61%. Disusul industri pengolahan sebesar 1,45%, dan sektor pertanian hanya sebesar 0,65%.

Gubernur Jatim, Dr. H Soekarwo mengaku cukup puas dengan kondisi perekonomian di Jatim. Hanya saja ia berharap, situasi ini bisa berdampak pada disparitas (kesenjangan) antar wilayah di Jatim.

Pada tahun 2010 disparitas 115,14 atau terjadi penurunan sebesar 0,76 persen, bila dibandingkan tahun 2009 yang sebesar 115,85. Capaian tersebut semakin mendekati nilai varian target yang ditetapkan tahun 2010, yakni antara 114,70 hingga 115,10.

“Pertumbuhan ekonomi Jatim sangat excellent, selain itu juga terjadi penurunan disparitas 0,76 persen. Saya berharap tahun 2012 angka itu (disparitas) bisa terus menurun sedangkan pertumbuhan ekonomi meningkat,” kata Gubernur Dr Soekarwo atau yang biasa disapa Pakde Karwo itu, Sabtu (6/8).

Sedangkan tingkat pengangguran di Jatim sebesar 5,58% dan pada 2010 turun menjadi 4,91%. Pada Agustus 2010 sebesar 4,25% kemudian pada 2011 diprediksi 3,5-4%. Ia mengakui disparitas di Jatim masih terjadi antara penduduk perkoataan dengan pedesaan, atau di beberapa wilayah seperti Sampang, Pamekasan, Situbondo, Bondowoso, Trenggalek dan Pacitan.

Sebenarnya Pemprov juga memiliki program untuk menurunkan disparitas, yakni melalui prioritas program pembangunan dengan pendekatan sasaran pembangunan sektoral dan spasial, yang selama dua tahun terakhir ini terus mengalami peningkatan. “Indeks disparitas wilayah ini karena tingkat kesenjangan ekonomi antar wilayah umumnya berfluktuasi, seiring dengan tingkat perubahan PDRB per kapitanya. Serta, dipengaruhi kreativitas pemerintah daerah memanfaatkan potensi yang ada untuk meningkatkan output daerah,” katanya.

Sementara itu Kepala BPS Jatim, Irlan Indrocahyo mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi di Jatim juga ditunjang dengan pencapaiannya yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas harga berlaku yang menyentuh dilevel Rp428,72 triliun.

“Pencapaian ekspor kita sangat memuaskan. Saat harga komoditas minyak dan non minyak meningkat, nilai rupian terapresiasi cukup signifikan terhadap dolar Amerika, sehingga kondisi ini mampu mengerek perolehan devisa menjadi lebih besar ,” kata Irlan Indrocahyo.

Peningkatan yang sama, terjadi pada ekspor lintas provinsi, realisasi ekspor Jatim lintas provinsi dan antar negara pada semester I/2011 mampu mencapai Rp216,278 triliun, naik 17,89% dari tahun lalu pada semester yang sama yang hanya mencapai Rp172,177 triliun.

Besarnya realisasi ekspor tersebut terutama didukung oleh laju pertumbuhan ekspor ke Jepang, China, Amerika, Malaysia dan Thailand yang memiliki kontribusi sebesar 45% dari total ekspor antar negara. Sementara ekspor antar provinsi sebagian besar ditujukan untuk beberapa wilayah Indonesia Timur, khususnya untuk komoditas pertanian dan industri. “Jika kondisi terus stabil, maka BPS meyakini PDRB Jatim sepanjang tahun 2011 ini bakal tembus di angka Rp850 triliun, naik dari tahun lalu yang masih mencapai Rp778 triliun,” katanya.(bhi)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim