Kantor Bank Indonesia (BI) Surabaya mencatat peningkatan realisasi investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Jatim pada triwulan I/2011 naik sebesar Rp 400 miliar menjadi Rp2,5 triliun dari posisi akhir tahun 2010. Capaian ini menjadikan Jawa Timur sebagai penerima investasi tertinggi di Indonesia.
“PMDN di jatim pada triwula I/2011 sebesar Rp2,5 triliun untuk 31 proyek, sedangkan triwulan sebelumnya hanya tercatat Rp2,1 triliun dengan 28 proyek,” kata Pemimpin Bank Indonesia Mohamad Ishak, Senin (27/6/2011).
Peningkatan ini didukung hadirnya fasilitas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Jatim yang telah mendapat penghargaan sebagai Penyelenggara Terbaik Pertama PTSP di Indonesia, bersaing dengan 130 PTSP di bidang penanaman modal lainnya.
Nilai realisasi investasi di sendiri Jawa Timur, menurut perkiraan BI masih akan terus mengalami peningkatan mengingat potensi sektor pertambangan dan pariwisata Jatim yang masih cukup prospektif untuk dikembangkan.
Meski penanaman modal dalam negeri mengalami peningkatan, secara umum, realisasi investasi di Jatim mengalami penurunan pada Triwulan I/2011. Tingkat investasi di Jatim mengalami penurunan menjadi 5,03% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) yang tercatat 7,08%.
Penurunan ini akibat merosotnya realisasi penanaman modal asing (PMA). BI mencatat realisasi investasi PMA di Jatim pada Triwulan I/2011 tercatat US$277 juta untuk 15 proyek. Jumlah ini turun dibanding triwulan sebelumnya yang nilainya tercatat US$ 300 juta untuk 53 proyek. kababisnis.com