Pekan Depan, Lahan Lapter Bawean Dilunasi

ilustrasi: surabayapost.com

Kemudahan transportasi dari dan ke Bawean sebentar lagi menjadi kenyataan. Tak hanya mengandalkan transportasi laut yang seringkali terkendala cuaca dan gelombang, akhir 2010 pulau di wilayah Kabupaten Gresik ini bisa dicapai dengan moda transportasi udara.

Pasalnya, Tim Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Bawean awal pekan nanti bakal melunasi lahan seluas 3,2 hektar untuk perluasan lapangan terbang (lapter). Lahan di Desa Tanjungori, Kec Tambak Kab Gresik tersebut mendapatkan ganti rugi Rp 60 ribu per meter persegi. Dengan pelunasan itu, artinya masih tersisa lahan 6,3 hektar lagi yang harus dibebaskan untuk tambahan runway. “Jadwalnya, kami berlayar ke Bawean pekan depan untuk melunasi sisa pembayaran pemilik lahan yang tanahnya dibebaskan untuk lapter Bawean. Semoga cuaca nanti sudah normal kembali sehingga tidak mengganggu rencana kami, soalnya sampai hari ini pelayaran Gresik – Bawean masih ditutup karena gelombang tinggi,” kata Tursilowanto Hariogi, Sekretaris P2T Kabupaten Gresik.

Semua dokumen sudah siap, tambah Tursilowanto yang juga Kepala Bagian (Kabag) Administrasi Pemerintahan Pemkab Gresik, namun kendalanya tersisa satu bidang tanah yang akan dilunasi statusnya adalah tanah waris milik sembilan bersaudara. Tinggal satu orang belum bisa membubuhkan tanda tangan karena saat ini posisinya berada di luar negeri, dia bekerja di sebuah pelayaran. Belum diketahui pasti kapan akan pulang ke tanah air.

“26 pemilik sudah siap kami lunasi pembayarannya. Tinggal satu bidang tanah seluas 1 hektaran saja yang belum tuntas dokumennya, karena tanah waris ini belum mendapatkan tanda tangan dari semua saudara. Kami tidak akan melakukan upaya lain yang kekuatan hukumnya tidak jelas, akan kami tunggu. Pastinya, semua keluarga sudah sepakat dengan upaya pembebasan lahan untuk lapter ini,” tandas Tursilowanto.

Sebelumnya, dia mengungkapkan, pada Januari lalu Pemkab Gresik sudah memberikan down payment (DP) atau uang muka kepada ke-26 pemilik lahan tersebut, masing-masing Rp 10 juta. “Dulu kami berjanji akan melunasi jika semua dokumennya sudah siap, dan saat ini semuanya sudah tuntas. Jadi pembebasan lahan untuk tahap pertama ini tinggal satu bidang saja. Itupun sudah jelas kesepakatannya,” tandasnya.

Sementara itu, untuk pembebasan lahan tahun ini atau tahap pertama ini, pemkab Gresik mengalokasikan anggaran dari APBD 2011 sebesar Rp 2,1 hektare. Pemilik lahan sepakat dengan harga atatu ganti rugi yang ditawarkan P2T, yaitu Rp 60 ribu per meter persegi.

Jika pembebasan lahan 3,2 hektare ini tuntas, P2T masih harus membebaskan lahan 6,3 hektare lagi. Sebab, untuk penambahan landasan menjadi 1.200 meter ini dibutuhkan lahan seluas 9,5 hektare. Anggarannya untuk pembebasan lahan tahap kedua tersebut akan dialokasikan dalam APBD 2012.

“Kendatipun, anggarannya disiapkan tahun depan. Proses terus berlanjut, penedekatan dengan pemilik lahan sudah mulai kami lakukan. Sehingga tahun depan tinggal pembayarannya saja,” tukas Tursilowanto.

Sedangkan, Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto menargetkan, akhir 2012 nanti lapangan terbang Bawean sudah siap beroperasi. “Kendatipun pembangunan lapter sempat terhenti beberapa waktu lalu, tapi sekarang sudah berlanjut dan Alhamdulillah mendapatkan titik terang. Insya Allah akhir 2010 lapter Bawean sudah siap beroperasi,” katanya.

Koordinator Lemabaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerbang Bawean, Abdul Basith sebelumnya menilai pembangunan lapter di Bawean memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Sebab, hampir setiap bulan penyeberangan laut yang merupakan satu-satunya transportasi menuju Bawean selalu terkendala gelombang tinggi seperti hari ini.

Apalagi, lanjut dia, sebagian besar warga Bawean menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia dan Singapura. “Selama ini mereka jarang pulang, karena tidak ada kepastian dari keberangkatan kapal penyeberangan Gresik – Bawean. Mereka takut ketika sampai di Gresik tidak bisa menyeberang karena tiba-tiba cuaca mendadak buruk,” tukas Abdul Basith. Surabaya Post

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim