Pelebaran Kali Lamong Telan Dana Rp 84 miliar

Ilustrasi

Pemprov Jatim bersama Kabupaten Mojokerto, Gresik dan Surabaya akan bekerja sama untuk mengatasi meluapnya Kali Lamong. Sungai ini hampir setiap tahun merendam tiga daerah yang dekat dengan sungai tersebut. Rencananya sungai sepanjang 90 km itu akan dilebarkan dengan menelan dana Rp 84 miliar untuk proyek jangka panjang.

Kepala Dinas PU Pengairan Jatim, Ir Supaad CES mengatakan salah satu langkah yang akan ditempuh dengan melebarkan Kali Lamong.

‘’Semula Kali Lamong memiliki lebar 20m akan ditambah menjadi 60m, dengan rincian 30m ke kanan-30m ke kiri. Selain itu juga dilakukan perbaikan tanggul di tiga titik yakni di Desa Njono (dua titik) dan Pandu (satu titik).’’ Kata Supaad (30/3) kemarin.

Ia mengatakan, pembebasan lahan harus segera dilakukan untuk melakukan pelebaran Kali Lamongan, sebab daya tampung Kali Lamong hanya sekitar 250m kubik, sedangkan saat meluap debit air mencapai 700m kubik/detik. Kondisi itu diperparah dengan adanya tanggul jebol di Desa Njono dan Pandu. Langkah lainnya adalah pengerukan terutama di muara yang terletak di Gresik.

Supaad mengatakan Pemkab Gresik sudah menyiapkan dana sebesar Rp3 Miliar untuk melakukan pembebasan lahan, Pemprov Jatim juga mengalokasikan jumlah yang sama. Sedangkan Pemkot Surabaya menyiapkan Rp2 Miliar. “Dana itu untuk pembebasan lahan di kawasan Gresik dan ini untuk proyek jangkan pendek, sedangkan proyek jangkan panjang pembebasan lahan bisa menelan dana sekitar Rp 84 Miliar dan selesai pada tahun 2012,” katanya.

Ia mengakui sampai saat ini tanah untuk perluasan tanggul belum ada, sehingga perlu upaya pendekatan kepada masyarakat sekitar Kali Lamong agar mau menjual tanahnya. “Penyelesaian pembebasan tanah memang rumit, tapi Pak Gubernur  meminta kepada pemilik tanah untuk melepas dengan harga wajar,” katanya.

Sedangkan untuk jangka menengah, Pemprov akan memperbaiki tanggul di Desa Njono dan Pandu. Selain itu juga akan dilakukan pengerukan dan penghijauan. Untuk program jangka panjang akan mendapat dana sebesar Rp 167 Miliar dari APBN untuk normalisasi tanggul yang membutuhkan dana Rp90 Miliar. Pembangunan parapet Rp 25 Miliar dan pembuatan bangunan pengendali Rp 167 Miliar. “Biaya APBN itu untuk pengunan fisik tanggul dan rencanannya selesai pada 2013,” katanya.

Sekretaris Pemkab Gresik, Moch Najib mengatakan akan segera melakukan upaya pembebasan lahan, agar pelebaran Kali Lamong serta pembangunan tanggul bisa berjalan secepatnya. “Ini juga menyangkut kepentingan orang banyak, jadi saya berharap warga mau melepas tanahnya,” katanya.n wwn

Komentar Pembaca

  1. Untuk pembuatan tangkis sepanjang yang ada di wilayah cerme,khususnya di wilayah Ds Jono,kebetulan melewati tanah kami kok tidak dapat kompensasi,(info Kepala Desa Jono : tidak ada ganti rugi) apa memang demikian

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim