
ilustrasi: www.antarafoto.com
Provinsi Jawa Timur (Jatim) menutup sementara masuknya daging impor guna melindungi peternak sapi potong di wilayah itu agar tidak rugi serta melimpahnya persediaan daging. “Penolakan sementara dilakukan karena daging sapi di Jatim saat ini masih melimpah,” kata Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Jatim Suparwoko Adisoemarto di Surabaya, Senin (7/3).
Menurutnya, apabila pemerintah membuka kran daging impor, peternak sapi potong akan menderita rugi. Hal itu pernah terjadi pada 2010. Harga sapi sempat anjlok akibat gempuran daging sapi impor yang masuk ke Indonesia melalui wilayah lain dan ini mengakibatkan peternak sapi potong lokal mengalami kerugian.
Kerugian terjadi karena permintaan atas sapi potong asal Jatim dari daerah lain menjadi berkurang. Setiap tahun daging yang dikirim dari Jatim keluar daerah sebanyak 148.700 ton. ”Kalau kebijakan mengimpor daging itu kita buka lagi, kasihan para peternak. Mereka akan menanggung banyak kerugian,” katanya. Suparwoko mengatakan, kebijakan penolakan sementara daging impor telah diberlakukan sejak Agustus 2010 melalui Surat Edaran dari Gubernur Jatim.
Hingga saat ini kebijakan penolakan sementara itu masih diberlakuakan, meski secara nasional pemerintah telah membuka kran impor daging. ”Surat edaran gubernur itu, masih berlaku sampai sekarang. Pencabutannya tetap melihat kondisi stok daging di Jatim,” katanya. (FL/OL-01)