Jalur penerbangan Surabaya-Sumenep resmi dibuka. Surabaya melalui Bandara Internasional Juanda dan melalui Bandara Trunojoyo. Jalur anyar itu setiap harinya akan ada sekali penerbangan Surabaya – Sumenep dan sebaliknya.
Dengan adanya jalur penerbangan anyar tersebut akan membuka akses ke dunia luar sekaligus melahirkan pusat pertumbuhan ekonomi baru. Demikian Wagub Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf saat peresmian Wings Air Rute Surabaya-Sumenep di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Rabu (27/9).
Menurut Saifullah Yusuf, dengan berfungsinya Bandara Trunojoyo maka alur masuk barang akan semakin meningkat. Dengan demikian ekonomi juga ikut meningkat. Penerbangan ini merupakan cita-cita lama semua pihak dalam memajukan Madura, dan diharapkan menjadi bagian dalam mempersempit kesenjangan yang ada.
Penerbangan Surabaya-Sumenep menjadi kesempatan emas bagi Sumenep dan Madura untuk bisa menjadi lebih maju. Dengan jarak tempuh yang dipersingkat, maka juga akan turut membawa percepatan dalam distribusi barang.
Namun demikian, Pemda Sumenep juga harus siap benar dalam membuat rancangan bagaimana pengelolaan bandara tersebut ke depan. Beberapa bandara yang sudah dibangun di Jatim seperti di Banyuwangi, Jember dan Malang, bisa mengungkit perekonomian kesejahteraan masyarakatnya karena direncanakan dengan baik.
”Sebagai contoh, di sekitar Bandara di Banyuwangi tidak diperbolehkan ada bangunan, tujuannya agar tidak meninggalkan ciri khasnya. Sektor pariwisata yang menjadi sasaran Pemda Banyuwangi dengan adanya bandara,” ungkapnya.
Penerbangan Surabaya Sumenep menggunakan pesawat berkapasitas 72 penumpang, jadwal penerbangan Pesawat ATR-72 milik PT Wings Air di rute Sumenep-Surabaya pada siang hari, yakni Surabaya-Sumenep pada pukul 12.40 WIB dan Sumenep-Surabaya pada pukul 13.40 WIB.
Beroperasinya penerbangan Surabaya – Sumenep, semakin mendukung adaya bandara di kepulauan di Jatim. Misalnya di Masalembu, Kangean,dan Bawean yang memerlukan jarak tempuh lama agar bisa sampai disana.
Selain itu, banyak sektor yang bisa dikelola dengan tersedianya transportasi, seperti sektor pariwisata, perdagangan dan ekonomi ikut terungkit. “Bukan tidak mungkin nanti ada penerbangan dari Banyuwangi ke Sumenep, Jember ke Sumenep, Sumenep ke Bawean. Tujuannya tidak lain demi kemajuan kepulauan di Jatim,” jelas Gus Ipul. (*)