Gubernur Dorong Perbankan Syariah Menyasar Usaha Mikro

Pelaku UMKM di sentra Opak Gambir Kota Blitar. foto:widi

Potensi UMKM Sangat Luar Biasa. Lebih dari 6,8 Juta UMKM Jawa Timur Mampu Menyerap Lebih 11 Juta  Tenaga Kerja

Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo mendorong perbankan syariah untuk menyasar kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah sebagai salah satu fokus pengembangan usaha.

Ini karena UMKM merupakan penggerak perekonomian Jawa Timur, namun disisi lain UMKM memiliki aksesibilitas yang rendah kepada perbankan konvesional.

Menurut Soekarwo, potensi UMKM sangat luar biasa. Ada lebih dari 6,8 juta UMKM di Jawa Timur dan mampu menyerap 11.117.439 tenaga kerja.

Namun sayangnya, akses mereka kepada perbankan masih rendah. Disinilah peluang perbankan syariah untuk mengajak mereka bekerja sama untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya kelompok ekonomi marjinal.

Pakde Karwo juga mengatakan, prinsip dan orientasi perbankan syariah yang mengusung keadilan sangat tepat bagi UMKM. Yakni mendapatkan keuntungan namun juga berorientasi kepada falah. Artinya sambil berwirausaha juga akan mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.

Kinerja perbankan syariah di Jawa Timur mencatat hasil yang cukup tinggi. Berdasarkan kajian ekonomi regional Jawa Timur pada triwulan satu 2014, aset perbankan syariah tumbuh 50,38 % dibandingkan dengan triwulan satu 2013, yakni dari nilai aset Rp17,26 triliun pada triwulan satu 2013 menjadi Rp25,97 triliun pada triwulan satu 2014.

Kemudian, dana masyarakat yang disimpan pada Bank Syariah di Jatim tumbuh 22,62% dengan total dana Pihak Ketiga Rp. 13,26 triliun di triwulan satu 2013 menjadi Rp. 16,27 triliun pada triwulan satu 2014.

Pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan syariah di Jatim selama triwulan satu 2014 tumbuh sebesar 24,62% jika dibandingkan dengan triwulan satu 2013, pada triwulan satu 2014 nilainya mencapai Rp15,97 triliun, lebih tinggi dari triwulan satu 2013 yang nilainya sebesar Rp12,67 triliun.

Berdasarkan jenisnya, penyaluran pembiayaan modal kerja masih memperoleh porsi tertinggi dengan prosentase sebesar 47,17%  atau Rp7,44 triliun dari total pembiayaan. Sementara pembiayaan konsumsi dan investasi prosentasenya yaitu masing-masing sebesar 33,93% atau Rp5,35 triliun dan 18,89%  atau sebesar Rp2,98 triliun. (*)

Tags: 

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim