Jatim Masih Kekurangan Sapi Perah

Ilustrasi sapi perah (Foto: bisnis-jabar.com)

Produksi susu di Jawa Timur baru 910 ton liter perhari, sementara kebutuhan perhari mencapai 1.500 ton. “Jadi saat ini Jatim masih kekurangan produksi susu sebanyak 600 ton perhari atau sekitar 40 persen, diasumsikan kita kekurangan 300 ribu sapi perah equivalen Rp 142 triyun.

Demikian dikatakan Gubernur Jawa Timur Soekarwo pada acara Penandatanganan Kerjasama Koperasi Susu dan Penandatanganan Prasasti PT. Indolakto, jl. Raya Purwosari, Ds. Tejowangi, Kec. Purwosari, Kab. Pasuruan.

Jawa Timur akan membangun agroindustri dan agrobisinis mengingat 39 persen penduduknyinya bermata pencaharian pertanian. Dari jumlah tersebut hanya 15,6 persen berada sebagai on farm. Maka jika industri sebagai off farm didekatkan dengan on farm iakan mendapat nilai tambah. “Jika hasil pertaniannya dekat dengan industri. Ini yang bagus,”ungkap Guubernur Jatim akrab disapa pakde Karwo.

Khusus sapi perah di Jawa Timur terdapat lebih dari 296 ribu ekor jenis sapi Belanda. Sapi yang produksi susunya hanya sekitar 5-8 liter perhari. Dan dikoordinir oleh 52 KUD. Dimana 95 persennya milik masyarakat. Sapi jenis ini, ungkap Pakde Karwo, bisa 5-10 kali bunting dan selama 10 bulan dapat diperah susunya. “Hanya sapi ini yang disukai oleh masyarakat sini, karena bisa makan apa saja,” imbuhnya.

Konsumsi susu di Jatim 10,2 liter pertahun sementara konsusmsi nasional hanya 7,2 liter pertahun. Jadi ada peingkatakan sebanyak 142 persen dari rata-rata konsusmsi nasional. Oleh sebab itu muka ibu-ibu halus dan segar karena suka minum susu,” guyon pakde Karwo disambut gelak tawa. Sementara produski susu nasional sebanyak 1.500 liter, kebutuhan nasional kurang lebih 5.000 liter. Masih kurang banyak yaitu sekitar 3.500 lite. Dan kita masih import sekitar 60 persen,”ungkap pakde.

Empat puluh sembilan persen susu nasional berasal dari Jawa Timur. Ini menandakan bahwa pendapatan masyarakat mulai meningkat dan pandangan masyarakat tetang manfaat susu bagi kecerdasan, hal ini akan semakin membuat para produsen susu untuk meningkatkan produksinya.

Sementara itu Direktur PT. Indofood Franky Wellireng melaporkan PT. Indolakto adalah anak perusahaan dari PT Indofood CPP Tbk, yang memproduksi produk dairy terbesar di Inonesia yang memproduski susu cair, susu ultra high, youghurt, susu steril dalam botol, susu pasteurisasi, susu bubuk, mentega sera ice cream. “Produk tersebut telah akrab dengan merek Indomilk yang telah ada di pasar selama kurang lebih 40 tahun,” ujarnya.

Pabrik ini dibangun diatas lahan seluas 11 hektar sebagai pabrik kelima setelah Jakarta dan Sukabumi yang akan memproduksi susu cair dalam kemasan kotak dan botol. Pembangunan tahap I dilakukan Maret 2011, mulai beroperasi trial November 2012.Setelah peresmian hari ini, pembangunan tahap II direncanakan selesai tahun 2013,” imbuhnya.

Tootal investasi kurang lebuh 150 juta dollar atau mencapai Rp 1,5 trilyun. Dengan melihat konsumsi susu masyarakat 0,2 liter/hari/kapita. Meningkatnya pendapatan masyarakat serta manfaat produk dairy bagi masyarakat kami akan terus meningkatkan produk dengan harapan beroperasinya pabrik ini makan akan makin memberdayakan ekonomi masyarakat setempat dan produk daerah. “Pabrik akan menyerap susu segar 300 ribu per hari saat beroperasi penuh,”ungkapnya.

Dalam kesmpatan itu Bupati Pasuruan Dade Angga menyampaikan selamat datang kepada Gubernur Jawa Timur beserta rombongan. Kabupaten Pasuran terletak dalam posisi yang strategis perlintasan dari wilayah barat, selatan dan utara jika ingin ke timur, khususnya jika ingin ke Bali harus melewati Pasuruan. “Ini sangat menguntungkan bagi kami dibidang industri dan perdagangan,” ujar Dade.

Dalam pembangunan ekonomi Pasuruan ditunjang oleh banyaknya pabrik dan industri. Jumlah pabrik di Pasuruan sebanyak 2012 buah, termasuk pabrik besar sperti PT. HM.Sampoerna, Nestle, Chiel Jedang dan lain-lain. “Termasuk hari ini akan diresmikan berdirinya Indolakto akan menambah industri di Pasuruan. Yang akan membawa dampak positif bagi masyarakat Pasuruan,” harapnya.

(Sumber: Biro Humas Pemprov. Jatim)

Komentar Pembaca

  1. Selamat sore
    Dari sekian banyak persoalan/ problem di kandang sapi-perah, yang menonjol adalah harga pakan yg. tinggi/ ketersediaan pakan tambahan/ konsentrat yg. berkwalitas..untuk menjamin kontinuitas supply ke sapi2 perah (seringkali tersedia..tetapi harganya tidak bisa diangkat).! Terobosan yg. mungkin bisa dijalankan IPS besar tersebut adalah: sekaligus IPS bisa membuat konsentrat yg. nutrisinya standard dengan kebutuhan sapi sesuai periodenya, dengan harga sampai kandang per kg-nya berbanding 50% dari harga susu per liter yg. dibeli IPS..! Hormat saya…Thomas

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim