Inves US$ 21 juta, Merck Bangun Pabrik di Pasuruan

ilustrasi: waytodeal.com

Produsen obat dan alat kesehatan Merck Sharp & Dohme (MSD) membuka pabrik pengemasan baru di Pandaan, Pasuruan Jatim dengan investasi sekitar US$ 21 juta yang merupakan perluasan pabrik pengemasan perseroan sebelumnya di Australia. Pabrik baru yang menempati lahan seluas 4.900 m2 ini melengkapi fasilitas manufaktur sebelumnya yang juga berdiri di Pandaan sejak 1975.

President and Managing Director MSD di Indonesia, Chris Tan, mengatakan pabrik baru ini merupakan fasilitas pengemasan produk untuk obat penyakit infeksi, kardiovaskular, hipertensi, respiratori, onkologi, dan diabetes.pada pabrik ini memproduksi Bentuk kemasan botol kecil, blisters, sachets, paket atau dus, dan botol.

“Selain sebagai fasilitas pengemasan hasil produksi pabrik kami di Pandaan sebelumnya, fasilitas manufaktur ini juga mengemas obat hasil produksi fasilitas manufaktur kami lainnya di luar negeri,” katanya kepada media di sela peresmian perluasan pbrik MSD di Pandaan, Pasuruan, Selasa (9/10/2012).

Pabrik MSD di Pandaan sebelumnya dibuka tahun 1975 dengan luas gedung 3.350 m2 diibangun dengan investasi US$ 6 Juta. Pabrik ini memformulasikan dan mengemas berbagai produk seperti krim, salep, cairan, larutan dan tablet untuk aplikasi dermatologis, ekspektoran

batuk dan semprotan hidung.

Senior Vice President Operations MSD, John Markets, menambahkan pihaknya memilih untuk berinvestasi lebih lanjut di Pandaan karena Indonesia merupakan lokasi yang strategis untuk eksportasi obat-obatan ke wilayah Asia. “Dengan penambahan fasilitas baru di Indonesia ini ke depannya MSD semakin mampu memenuhi permintaan obat-obatan dari pasar internasional,” kata John.

Hasil produksi pabrik MSD di Pandaan, Pasuruan 75% di antaranya didistribusikan untuk pasar ekspor khususnya ke Asia, sedangkan 25% sisanya terserap di pasar dalam negeri.

Sementara itu, Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian

Kesehatan RI Linda Sitanggang mengatakan Pasar farmasi di Indonesia

tumbuh rata-rata 12%-14% tiap tahun. “Seiring pertamabahan jumlah

penduduk di Indonesia, jumlah konsumsi obat juga meningkat, ditambah lagi bertambahnya penduduk usia 65 tahun keatas juga mendorong industri farmasi. Karenanya kami menyambut baik beroperasinya pabrik baru MSD ini,” katanya.

Ia menambahkan, seiring diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pada 1 Januari 2014 2014 mendatang, penggunaan obat juga akan meningkat secara signifikan. Saat ini Kemenkes mencatat ada 208

perusahaan farmasi di Indonesia di mana 33 di antanya merupakan perusahaan penanaman modal asing (PMA). kabarbisnis.com

Komentar Pembaca

  1. Saya mau ngengajukan lamaran ke perusahaan yang bapak pimpin,mohon d informasikan alamatnya

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim