Aktivis Lingkungan Teriakkan Stop Reklamasi dan Pencemaran

ilustrasi: fkpmne.blogspot.com

“Saat ini pencemaran terhadap sungai di Surabaya, yang satu diantaranya adalah sungai sebagai bahan baku untuk air minum masyarakat sudah tercemar. Pemerintah provinsi Jawa Timur sampai hari ini masih belum bernai melakukan tindakan nyata terkait hal itu. Ini sangat mengkhawatirkan”.

Prigi Arisandi mewakili Ecoton, menyampaikan itu, Selasa (5/6/2012) dalam aksinya memperingati hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni didepan gedung negara Grahadi Surabaya, pada suarasurabaya.net.

Pencemaran yang terjadi pada sungai-sungai di Surabaya, kondisinya sudha sangat memprihatinkan. Itu ditandai dengan semakin hilangnya habitat pada sungai-sungai itu, diantaranya ditandai dengan hilangnya berbagai jenis ikan.

“Kondisi ini tentunya harus cepat disikapi dan dilakukan pembenahan. Jika tidak, sungai yang merupakan bagian penting dari ekosistem itu bakal hilang dan generasi muda yang nantinya akan menerima dampaknya,” kata Prigi Arisandi.

Ditempat yang sama Teguh Ardi Srianto ketua Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan (KJPL), menambahkan bahwa kondisi lingkungan di Surabaya saat ini terus memburuk, tidak hanya sebagai akibat pencemaran, tetapi juga dampak dari reklamasi.

“Reklamasi yang terus menerus dilakukan pada kawasan pantai utara dan timur Surabaya, hingga saat ini mengakibatkan berbagai dampak sosial dan lingkungan yang jika tidak segera dihentikan pasti menimbulkan dampak lebih besar,” terang Teguh Ardi Srianto.

Bertepatan dengan peringatan hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni, selain Ecoton dan KJPL Surabaya, turut aksi didepan Grahadi Surabaya, Selasa (5/6/2012) diantaranya adalah komunitas Nol Sampah dan beberapa mahasiswa peduli lingkungan.

Membawa poster meneriakkan segera dihentikannya pencemaran serta stop reklamasi dikawasan pantai di sisi utara dan timur Surabaya, massa ksi aktivis peduli lingkungan, juga membawa replika ikan yan gsaat ini mulai punah disungai-sungai di Surabaya. suarasurabaya.net

Komentar Pembaca

  1. Memang reklamasi sudah saatnya dihentikan. Daratan yang hanya 1/3 dari luas wilayah negara kita. Biasanya diambilkan dari gunung2 penyimpan air yang jernih untuk kehidupan kita. Sehingga sungai akan mengering karena datangnya air sungai dari dataran yang lebih tinggi. Akankah kita nantinya tenggelam di lautan yang kaya untuk kehidupan kita?

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim