Waspadai Lonjakan Pengangguran

Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya tak luput dari ancaman lonjakan jumlah pengguran paska lebaran. Arus urbanisasi yang masuk ke kota pahlawan itu, tanpa diiringi jumlah lapangan kerja yang cukup, membuat ancaman ledakan jumlah penganggur tidak terelakkan.

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Surabaya mencatat arus urbanisasi ke Surabaya mencapai angka 31 ribu orang per tahun. Sangat tidak seimbang dibanding jumlah lapangan kerja di sektor formal yang hanya menampung 9 ribu-10 ribu orang per tahun.

“Artinya ada sekitar 21 ribu-22 ribu tenga kerja yang tidak tertampung di sektor formal. Memang masih ada lapangan kerja di sektor non-formal, namun jumlahnya tetap tidak menampung tingkat urbanisasi sebesar itu. Pada akhirnya, kekuatiran meningkatnya angka kriminalitas akibat tingginya pengangguran tidak terelakkan,” kata Kepala Disnaker Surabaya Achmad Safi`i

ilustrasi: kampungtki.com

Ia menambahkan, kondisi ini akan membebani Pemkot Surabaya mengingat jumlah pengangguran di Surabaya pada 2011 ini sudah mencapai 90.554 orang. Mereka yang tidak kebagian lapangan pekerjaan ini rata-rata akibat pemutusan hubungan kerja ataupun angkatan kerja yang belum mendapat pekerjaan sejak lulus perguruan tinggi atau SMA/SMK.Terlebih lagi, kenyataan bahwa hampir separuh tenaga kerja yang masuk ke Surabaya tidak menyiapkan diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup juga ikut membebani kota. "baratnya mereka datang ke Surabaya hanya bonek (bondho nekat)," imbuh Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya, Jamhadi.

Ia menyebutkan, dari hasil riset Kadin Surabaya, sekitar 40% pendatang di Surabaya tidak dibekali keterampilan dan keahlian. Karenanya ia kembali mendorong lulusan perguruan tinggi mau membuka lapangan pekerjaan baru.kabarbisnis.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim