Pemerintah Cari Pinjaman Luar Negeri untuk Tol Solo-Kertosono

ilustrasi: detik.com

Kementerian Pekerjaan Umum berencana mencari pinjaman dana luar ngeri dari Cina untuk pengerjaan pembangunan ruas jalan tol Solo-Kertosono sepanjang 63 kilometer. Rencananya, Kementerian akan mengajukan US$ 300 juta dari pemerintah Cina untuk pembangunan tol yang merupakan bagian dari 24 ruas tol yang dievaluasi pemerintah itu.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto mengatakan, usulan pinjaman dana akan diajukan dalam anggaran 2012 berupa pinjaman baru di Kementerian. “Opsi pertama kami ajukan sumbernya dari pinjaman luar negeri, jika tidak dapat maka akan diambil dari APBN murni,” ujar Djoko, Kamis, 16 Juni 2011.

Pemerintah meminjam dari Cina untuk mempercepat pelaksanaan proyek karena proses yang lebih cepat dan bunganya tidak terlalu besar.

Seluruh ruas jalan tol Solo-Kertosono sejatinya memiliki panjang 179 kilometer. Ruas ini merupakan bagian dari jaringan jalan tol trans jawa yang ditargetkan rampung pada 2014.

Dukungan pemerintah diperlukan sebab ruas tol ini kurang layak secara keuangan dengan financial interest rate of return (FIRR) sekitar 14 persen. Karena itu, pemerintah ikut membangun 63 kilometer dari panjang keseluruhan tol itu. “Sebagai dukungan pemerintah untuk memenuhi kelayakan keuangan,” kata Djoko.

Untuk tahap awal, jelas Djoko, proyek tersebut akan mulai dibangun sepanjang 2 kilometer yang akan digarap oleh PT Wijaya Karya Tbk. yang baru saja menandatangani kontrak senilai Rp 139,42 miliar, termasuk pembangunan jembatan sepanjang 1 kilometer. Pengerjaannya ditargetkan rampung akhir tahun ini.

Sedangkan sisa penyelesaian proyek akan dilaksanakan dengan sumber pembiayaan Cina dengan membuka lelang baru. Bersamaan dengan pelaksanaan proyek sepanjang 2 kilometer itu, Kementerian PU juga akan mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk pelaksanaan lelang 61 kilometer paket sisanya.

Selain pemerintah yang menggarap 63 kilometer, ada investor swasta yakni PT Thiess Contractor Indonesia yang menggarap sisa ruas tol tersebut. Rinciannya, pemerintah akan membangun ruas Colomadu-Karanganyar (21 kilometer) dan ruas Saradan-Kertosono (42 kilometer). Sedangkan PT Thiess akan mengerjakan ruas Karanganyar-Saradan sepanjang 116.

Adapun total investasi proyek Solo-Kertosono mencapai Rp 10,98 triliun, dengan sistem sharing Rp 5,41 triliun kewajiban pemerintah, dan investor sebesar Rp 5,57 triliun. Dari kewajiban pemerintah itu, besar anggaran untuk pembebasan tanah sebesar Rp 1, 85 triliun dan konstruksinya sebesar Rp 3,55 triliun.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja proyek tol Solo-Kertosono Brawijaya mengatakan, untuk realisasi pembebasan lahan di ruas tersebut mencapai 46 persen untuk kawasan Jawa Tengah, dan sebesar 30,92 persen untuk kawasan Jawa Timur.

“Ruas tol ini merupakan proyek kerja sama pemerintah dan swasta, diharapkan pembebasan lahan sudah rampung 2012, dan pembangunan konstruksi setidaknya bisa direalisasikan lebih dari 10 kilometer untuk tahun depan,” ujarnya. tempointeraktif

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim