RSU Kanjuruan Overload

ilustrasi: RSU Kanjuruan Overload

Laju kelahiran bayi yang cenderung meningkat membuat Rumah Sakit Umum (RSU) Kanjuruhan, Malang kelabakan. Bahkan rumah sakit milik Pemkab Malang ini tak mampu menampung pasien yang menjalani persalinan karena ruang inap sudah overload.

Dus kondisi ini pun dikeluhkan banyak pasien persalinan normal maupun melalui caesar maupun normal, berikut keluarga saat menunggu di ruang rawat inap itu. Mereka merasa tidak lagi nyaman dirawat setelah melahirkan. “Ruang sesak betul. Jumlah pasien melebihi kapasitas,” kata Suwati, yang baru sehari melahirkan di RSU tersebut, Kamis (9/6) pagi tadi.
“Apa karena gratis sehingga tidak ada pembatasan pasien. Karena sebagian besar pasien yang ke sini memang berstatus ikut Jampersar,” ujar pasien lainnya. “Tapi apa pun sesaknya ruangan membuat kami kurang nyaman,” keluhnya.

Pihak RS Kajuruan sendiri tak menampik kondisi yang membuat pasien persalinan tak lagi nyaman. Itu karena ruangan Instalasi Rawat Anak (Irna) Briwijaya yang pasien pasca melahirkan itu, memang sudah overload.

Dr.Tutik Wahjuni MKes, Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSU Kanjuruan mengatakan lonjakan pasien melahirkan akhir-akhir ini membuat ruang bersalin sesak. “Ruang Irna Brawijaya yang dikhususkan menampung sejumlah pasien ibu hamil terjadi lonjakan drastis sampai dua kali lipat. Karena juga banyak yang melahirkan sehingga membuat ruangan tidak cukup menampung seluruh pasien,” katanya, Kamis (9/6) pagi tadi.

Dijelaskan, saat ini ada 38 pesien yang baru melahirkan dirawat di ruang Irna Brawijaya. Jumlah itu meningkat dua kali lipat dari tingkat hunian ruangan dalam rata-rata pada bulan-bulan sebelumnya.

Padahal ruang persalinan itu hanya berkapasitas 18 bed saja, sehingga para pasien lain yang baru saja menjalani persalinan terpaksa dirawat di lorong-lorong ruangan RSU setempat. “Ya, mau bagaimana lagi. Sementara ruangan yang lain juga penuh, dan juga tidak mungkin pasien persalinan dicampur dengan pasien penderita sakit lainnya,” papar Tutik.
Lebih lanjut, dia menambahkan, sampai sejauh ini angka kelahiran bagi ibu hamil di Kabupaten Malang memang masih relatif tinggi. Porgram Jaminan Persalinan (Jampersal) dari Pemerintah Pusat pada Juni 2011 yang diberlakukan juga mendukung proses kelahiran bayi. Sehingga, pasien juga banyak yang diuntungkan meski harus menjalani operasi saat persalinan berlangsung. “Sebagian besar pasien kami menggunakan Jampersal. Biaya persalinan gratis. Tindakan medis dan operasi bagi ibu hamil juga gratis,” ujarnya. surabayapost.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim