Wisata Jatim Pikat Lebih 24 Juta Wisatawan

Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo didampingi Nina Soekarwo saat meninjau stan dalam acara Majapahit Travel Fair (MTF) 2011, di Grand City Surabaya, Kamis (19/5) kemarin.

Industri pariwisata Jawa Timur pada tahun 2010 mampu memikat lebih dari 24 juta wisnu (wisatawan nusantara) dan 226 ribu wisman (wisatawan mancanegara). Dan diharapkan pada tahun 2011 keadaan ini terus meningkat hingga mencapai 27 juta wisnu dan 295 ribu sampai 300 ribu wisman. Penegasan  tersebut disampaikan Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo pada Pembukaan Majapahit Travel Fair (MTF) 2011, di Grand City Surabaya, Kamis (19/5) kemarin.

Hal tersebut disampaikan Soekarwo,  mengingat  pariwisata merupakan industri yang tidak pernah terpengaruh oleh permasalahan atau gejolak ekonomi. Apalagi pendapatan per kapita warga Jatim pada 2011 mencapai US$ 3100. Bahkan pada 2012 diprediksi bisa mencapai US$ 3800 dan US$ 4300 – 4500 pada 2014.

“Kenaikan pendapatan perkapita akan berpengaruh pada peningkatan biaya konsumsi dan hiburan, karena pada saat itu tumbuh subur OKB (Orang Kaya Baru),” cetusnya.

Dikatakan pula bahwa Pemprov Jatim berharap meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Timur akan berpengaruh langsung  pada kesejahteraan masyarakat. “Pemprov Jatim tidak mempersalahkan seberapa besar kontribusi peningkatan kunjungan wisatawan terhadap  PAD (Pendapatan Asli Daerah). Tetapi lebih ditekankan  seberapa besar peningkatan tersebut berpengaruh langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,”jelasnya. Untuk itulah setiap kabupaten/kota di Jatim diharapkan terus berupaya meningkatkan potensi daerah dengan melibatkan masyarakat sehingga hasilnya dapat langsung dinikmati masyarakat. Beberapa program prioritas telah dilakukan pemerintah guna mendukung peningkatan jumlah kenjungan wisata antara lain mengajak  para stake holder dunia pariwisata semisal PHRI dan biro perjalanan terus menggali potensi daerah secara optimal  untuk memperbanyak daerah tujuan wisata. Infrastruktur perlu pula diperbaiki agar mempermudah para wisatawan menuju daerah tujuan wisata. Hal ini telah diantisipasi oleh pelaku industri pariwisata dengan dibangunnya 15 hotel di wilayah Jawa Timur. Usaha lain  adalah membuka jalur City Link. Yakni perjalanan yang dapat ditempuh dengan pesawat jenis Fokker,  yang mampu memuat penumpang sebanyak 50 orang. Jalur tersebut antara lain dapat dilakukan di Banyuwangi, Bojonegoro, Sumenep dan Bawean. Selain untuk memperlancar transaksi perdagangan, juga untuk membuka daerah tujuan wisata yang belum tergarap secara optimal.

Pada kesempatan itu Gubernur juga menyatakan bahwa bangsa maju adalah bangsa yang peduli, memelihara dan melestarikan budaya kuno atau peninggalan jaman sejarah. Kepedulian pada budaya kuno dapat diimplementasikan dengan melakukan traveling di tempat-tempat bersejarah. Untuk itulah Pemprov Jatim berharap tahun 2014 restorasi Kerajaan Majapahit di Mojokerto dapat diselesaikan  yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisata.

Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Dr. H. Jarianto, MSi. menyatakan MTF 2011 merupakan MTF yang ke 12. Pameran ini merupakan upaya nyata untuk menjadikan Jatim sebagai daerah tujuan wisata baik untuk wisnu maupun wisman. Dari tahun ke tahun program yang ditawarkan terus bertambah. Hasilnyapun menunjukkan perkembangan yang positif.

Tahun ini, MTF membuka bursa pariwisata (TRAVEX/Travel Exchange) dalam bentuk Table Top Bussiness Meeting. Tujuannya membantu para pelaku bisnis pariwisata domestik, regional, bahkan internasional dalam menentukan agenda promosinya. Kegiatan lainnya berupa exhibition, travel exchange, workshop, fam trip, contest competition dan tradisional dance, yang berlangsung hingga 22 Mei.

“Travex diikuti  54 orang, 24 orang dari luar negeri (antara lain Singapura, Malaysia, Vietnam, China, India) dan 30 orang dari dalam negeri (antara lain Dinas Pariwisata se Kabupaten/kota se Jatim, Bali, Kalimantan, Menado, Medan, Riau, Yogyakarta, Bandung, Medan). Transaksi diharapkan mencapai Rp 23 milyar. Jumlah ini naik bila dibanding tahun lalu (2010) yang mencapai Rp. 21,1 milyar,”ujarnya. (hms)

Komentar Pembaca

  1. assalamu’alaikum

    mohon maaf pak/bu. Saya Fandy Eka ,mahasiswa fakultas ekonomi universitas airlangga, saat ini saya sedang menempuh skripsi yaitu tentang kontribusi sektor industri pariwisata terhadap pendapatan asli daerah, yang ingin saya tanyakan apa saja kebijakan-kebijakan terdahulu yang sudah dibuat untuk meningkatakan pendapatan dari sektor industri pariwisata?

    atas perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasih

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim