Gubernur Soekarwo menekankan pentingnya demokrasi untuk kesejahteraan.
Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 berlangsung besok. Oleh sebab itu, berlangsungnya Pilpres kali ini harus diselenggarakan dengan baik.
Pilpres merupakan bagian penting dalam berjalannya proses demokrasi di Indonesia. Namun, sebenarnya, Pilpres bukan merupakan tujuan dari demokrasi.
Tujuan demokrasi sejatinya adalah berdialog dengan masyarakat, sedangkan ajang Pilpres hanya sebagai jembatan untuk berdialog dengan masyarakat agar demokrasi bisa terselenggara.
Demokrasi tujuannya adalah para stakeholder bisa berdialog dengan masyarakat. Sebuah proses dialog diperlukan agar bisa menyerap aspirasi mereka seperti apa ke depan. Oleh sebab itu dengan adanya Pilpres menjadi sarana untuk berdialog dengan Rakyat.
Sebenarnya, demokrasi yang benar bukan hanya berdialog saja. Akan tetapi juga mempererat kehidupan dalam bermasyarakat, seperti menyapa istri dan anak, menghormati orang yang lebih tua. Sebab itu pikiran bermasyarakat harus dibangun dalam demokrasi saat ini.
Bagi saya, sasaran selanjutnya setelah demokrasi terbangun adalah menciptakan kesejahteraan lahir dan batin di kehidupan masyarakat. Tanpa adanya kesejahteraan, penyelenggaraan Pilpres tidak akan ada gunanya.
Maka dari itu, masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Timur, harus berdoa agar Presiden yang terpilih nanti bisa menciptakan suasana yang bisa membuat lahir dan batin lebih sejahtera.
Setelah Pilpres kesejahteraan harus benar-benar segera dibangun karena melihat gelombang kehidupan yang berlaku saat ini sangat liberal. Situasi seperti ini harus diciptakan kondisi yang seimbang.
Yakni, pihak yang besar berpikiran bisa hidup karena yang kecil. Begitu juga sebaliknya. Namun yang kecil harus didukung oleh berbagai pihak, bukan hanya pemerintah tapi juga civil society. Dukungan tersebut harus dilakukan dalam kehidupan saat ini.
(*/Disarikan dari pidato Gubernur Soekarwo saat Kajian Ramadhan dihadapan Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Jawa Timur di UMM Dome, Malang)
