Industri Perkapalan akan Meledak 2014

ilustrasi

Kinerja industri perkapalan atau doking dalam negeri diyakini akan terus membubung sejalan dengan mulai berlakunya asas cabotage. Diperkirakan, industri ini akan mencapai puncak kejayaan di tahun 2014 karena kian meningkatnya perekonomian Indonesia.

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi TInggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengungkapkan, Indonesia sebagai negara kepulauan membutuhkan transportasi laut sebagai penopang aktivitas masyarakat.

Dampak positifnya, kebutuhan kapal akan terus meningkat seiring dengan kian besarnya tingkat kebutuhan masyarakat, termasuk untuk memenuhi suplay kebutuhan energi di seluruh penjuru tanah air.

“Sesuai dengan pengalaman di berbagai negara, lompatan ekonomi akan terjadi ketika pendapatan perkapita masnayakat menyentuh level US$5.000 per tahun. Jika pada tahun ini pendapatan perkapita masyarakat mencapai US$4.000 per tahun dan di tahun depan menjadi sebesar US$4.500 per tahun, maka di tahun 2014 pendapatan mereka diprediksi mencapai US$5.000 per tahun. Pada saat inilah akan terjadi lompatan ekonomi. Kebutuhan energi akan meningkat sejalan dengan kian tingginya aktifitas masyarakat,” ujar Budi Darmadi ketika dikonfirmasi, Surabaya, Selasa (4/9/2012).

Karena kegiatan ekonomi dan kebutuhan energi meningkat, maka kebutuhan armada kapal sebagai penunjang juga akan meningkat. “Saya yakin, pada saat itu, akan terjadi lonjakan permintaan untuk sektor industri perkapalan, baik untuk pembangunan kapal baru ataupun untuk perbaikan kapal atau harkan. Untuk itu, saya mengimbau kepada industri galangan dalam negeri untuk bersiap-siap dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas doking mereka,” tegasnya.

Pasalnya, ketika industri dalam negeri tidak mampu, pastinya pasar ini akan beralih ke luar dan akan ditangkap oleh negara lain. Karena dengan adanya perjanjian perdagangan bebas dengan berbagai negara, aktivitas perdagangan akan semakin mudah dan persaingan juga akan semakin sengit.

“Makanya, industri dalam negeri harus segera menyiapkan diri mulai dari sekarang, jangan sampai kalah dengan negara lain,” ujarnya.

Direktur Utama PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS) Tjahjono Roesdianto mengatakan, kinerja industri perkapalan dalam negeri di tahun yang mendatang akan semakin kinclong. Namun keberhasilan tersebut harus didukung oleh seluruh pihak, mulai dari kalangan perbankan hingga industri pendukung galangan kapal.

“Kalau saat ini, kita masih kalah dengan luar negeri. Karena keberadaan industri pendukung galangan masih sangat minim. Akibatnya, sebagian besar material pembuatan kapal harus impor dari berbagai negara, mungkin sekitar 60% hingga 70% masih harus impor,” kata Tjahjono.

Akibatnya, harga lebih mahal dan waktu menyelesaian pembangunannya juga lebih lama. Karena terbentur dengan fluktuasi harga di pasar luar negeri serta kesiapan vendor luar negeri.

“Ujung-ujungnya, kita kalah bersaing dengan industri perkapalan luar negeri. Kalau industri pendukung galangan kapal di Indonesia hidup dan banyak, saya yakin ini tidak akan terjadi. Industri galangan dalam negeri akan jaya,” tegasnya.kabarbisnis.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim