Bank Jatim Optimistis Saham IPO Terserap Pasar

ilustrasi: skawan.com

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) meyakini, kondisi ekonomi global yang sedang tidak menentu seperti sekarang, tidak akan mempengaruhi penyerapan saham perdana yang mereka lepas ke publik (initial public offering/IPO). Mereka bahkan optimis, total 2,9 miliar lembar saham perdana yang mereka tawarkan itu akan segera terserap pasar.
Menurut Direktur Utama Bank Jatim, Hadi Sukrianto, ada minat yang sangat tinggi dari kalangan investor dalam proses re-marketing yang sudah mereka lakukan. “Harga yang kita tawarkan yang di kisaran Rp 430-670 itu sangat bagus, kita makin optimis akan segera mendapatkan dana segar sebanyak-banyaknya,” ujarnya disela Investor Gathering PT Bank Jatim Tbk di Hotel Bumi Surabaya.
Pihaknya juga meminta masyarakat Jatim untuk tidak khawatir terkait kepemilikan perbankan tersebut pasca IPO. Karena hanya 20 persen saja saham yang dilepas ke publik. “Sisanya yang 80 persen masih tetap milik Pemprov Jatim dan Pemkab/Pemkot di seluruh Jawa Timur,” kata dia lagi.
Ke depan, target kredit Bank Jatim ke depan akan lebih fokus ke UMKM hingga 80 persen dan sisanya 20 persen korporasi. Saat ini, kata dia, core bisnis perbankan milik pemerintah Provinsi Jatim itu masih consumer loan, tetapi perlahan-lahan secara selektif kita akan ke UMKM.
Dia bahkan mengklaim potensi ke arah itu masih sangat besar. Kondisi itu tergambar dari Kredit Usaha rakyat (KUR) yang menduduki peringkat ke-4 dengan penyaluran sebesar Rp 1,7 triliun kepada 25.000 nasabah.
Terkait ekspansi jaringan, pihaknya akan menambah 25 cabang dan 120 ATM hingga akhir tahun ini. Dari 25 cabang tersebut, 17 di antaranya naik kelas dari kantor kas menjadi kantor cabang, dan 8 cabang baru. Investasi untuk cabang sekitar Rp 20 miliar, dengan indikasi per cabang sekitar Rp 1 miliar.
Sedangkan untuk pengembangan IT (Teknologi Komunikasi) Perseroan, Hadi menyebutkan Perseroan mengalokasikan investasi sekitar Rp 178 miliar di tahun ini. “Ini untuk peningkatan pelayanan kita, dengan sistem IT yang baik maka Bank Jatim akan semakin dekat dengan masyarakat Jawa Timur,” harap Hadi.
Hadi menambahkan, sebelum IPO pemegang saham seri A telah menyuntik modal Perseroan sebesar Rp 700 miliar, dengan rincian Rp 280 miliar oleh Pemerintah Provinsi Jatim, dan sisanya dari Pemerintah Kota/Kabupaten se-Jatim. Dana hasil IPO itu nantinya, sekitar 80 persen akan digunakan untuk membiayai ekspansi kredit perseroan yang tahun ini ditargetkan tumbuh 23 persen. Sementara sisa dana IPO masing-masing 10 persen untuk pengembangan jaringan dan peningkatan IT Perseroan. suarakarya.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim