Subsidi Angkutan Sembako Dicabut

ilustrasi

Urungnya pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi serta mulai stabilnya harga kebutuhan bahan pokok, membuat subsidi angkutan sembako mulai dicabut kembali.

Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Jatim Soekarwo saat di temui Surabaya Post, bahwa dengan stabilnya harga kebutuhan barang pokok di pasar, pemprov Jatim mencabut subsidi angkutan sembako yang diperuntukkan untuk para pedagang.

“Harga sembako sudah mulai stabil, sekarang hanya tinggal beberapa komoditi yang masih terpantau masih labil yaitu cabai merah dan bawang merah.Tapi ketidakstabilan harga dua komoditi tersebut lebih karena suplai yang masih tergantung musim. Jadi, subsidi angkutan kami cabut,” terangnya

Selain dua komoditi tersebut, dia menilai harga komoditi cenderung sudah stabil. ”Kita patokannya bagaimana pembelian di desa dan level pabrik yang sudah semakin murah dibandingkan saat isu kenaikan harga BBM ramai sejak akhir bulan lalu. Kalau sudah stabil ya kita cabut subsidinya,ini masih menunggu survey dari Disperindag” kata Pak De Karwo, panggilan akrabnya.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan(Disperindag) Jawa Timur, Budi Setiawan kepada Surabaya Post menjelaskan, bahwa untuk menjaga intervensi pasar, subsidi angkutan sembako akan dicabut setelah terlihat harga mulai stabil di pasar.

“Saat ini hanya Cabe dan Bawang yang harganya masih tidak terlalu stabil hal ini lebih dikarenakan cuaca, namun apabila hal tersebut dirasa telah cukup aman maka kita akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk mencabut subsidi angkutan sembako yang ada,” tuturnya.

Selanjutnya terang Budi, dari alokasi dana Rp 5 miliar yang digunakan untuk subisdi belum sepenuhnya direalisasikan, setidaknya masih ada separo dana yang belum dialokasikan. “Terkait sisa dana kita akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi bagaimana sebaiknya,” pungkasnya.

Menurut pengamat Ekonomi dari Universitas Airlangga, Soebagyo menjelaskan bahwa kebijakan pemerintah untuk menarik subsidi angkutan sembako adalah keputusan yang tepat.

“Itu merupakan keputusan yang tepat,meskipun harga kebutuhan pokok mempunyai karakter gap up terus menerus namun kestabilan harga di pasar juga harus di pertimbangkan sebab bila hal ini terus ditakutkan beberapa oknum pedagang ‘nakal’ akan memanfaatkan hal ini guna meraup untung sebesar – besarnya,” terangnya.

Sementara itu Widi salah seorang pedagang di pasar Wonokromo Surabaya,menyatakan ketidaktahuan terhadap subsidi tersebut. ”Saya kok nggak ngeh dengan hal itu dan juga tidak pernah mendapat subsidi angkutan tersebut padahal dulu juga sudah di daftar dan di tinjau kesini,” terangnya. surabayapost online

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim