Bulog Sulsel Kirim Beras 10 Ton ke Jatim

ilustrasi: beritaberas.wordpress.com

Sebanyak 10 ton beras asal Sulsel kembali dikirim ke provinsi Jawa Timur, pengiriman beras tersebut dilakukan oleh Perum Bulog Divre Makassar.
Humas Bulog Tajuddin Abubakar menjelaskan, pengiriman tersebut dilakukan untuk memenuhi jumlah permintaan perum Bulog di wilayah Jatim, sesuai dengan arahan dari Gubernur Jawa Timur. “Permintaannya sebanyak 20 ribu ton, tapi yang telah dikirim baru mencapai 10 ribu ton,” jelas Tajuddin.
Tajuddin menjelaskan, adanya permintaan beras sebesar 20 ton dari pemerintah Jawa Timur, di karenakan daerah tersebut mengalami defisit beras. “Produksi yang dihasilkan tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi.” Di satu sisi kata dia, pemerintah Provinsi Jatim juga tidak mengizinkan Bulog Jatim untuk mendistribusikan stok beras impor yang ada di gudang mereka.
Adapun sisa stok beras di gudang Bulog Sulsel saat ini, menurut Tajuddin, jumlahnya masih mencapai 86,9 ribu ton. sementara total pengadaan beras yang telah dicapai oleh Bulog saat ini mencapai 263 ribu ton. “Kita terus melakukan pengadaan beras hingga akhir desember nanti,” kata dia. Dengan demikian, diharapkan target pengadaan yang direncanakan Bulog sebesar 286 ribu ton, dapat tercapai hingga akhir tahun.
Dimana pada bulan Oktober hingga November tahun ini, menurutnya, Bulog telah melakukan pengiriman beras ke beberapa pulau di luar Sulawesi, di antaranya seluruh wilayah Papua, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan dan Jawa Timur. Dalam bulan ini juga, Bulog telah melakukan pengapalan beras ke Tual, Banjarmasin dan Sampit kalimantan.
Bulog Sulsel memiliki target pengiriman beras antar pulau sebesar 95 ribu ton. Dari target ini, yang telah tercapai sebesar kurang lebih 80 ribu ton. Sedangkan sisanya sedang dalam proses persiapan pengiriman.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Sulawesi Selatan Asri Pananrang menanggapi inisiatif Bulog yang melakukan penambahan kuota move nasional mengatakan, Bulog harus memperhatikan ketersediaan stok beras yang ada di Sulsel Sehingga Sulsel nantinya tidak mengalami kekurangan beras. “Sepanjang stok untuk Sulsel masih mencukupi, hal tersebut tidak masalah dilakukan,” kata Asri.Sejauh ini, Lanjut Asri, Sulsel bukan termasuk daerah yang pernah mengalami kekurangan stok pangan. Karena itu, dia menilai penambahan kuota move nasional masih wajar dilakukan dan tidak akan berpengaruh terhadap ketahanan pangan di Sulsel. “Kalau untuk memenuhi kebutuhan pangan di luar, sah-sah saja,” katanya. UPEKS online

Komentar Pembaca

  1. Saat ini (agustus 2012) wilayah jawa timur sudah tidak lagi mengalami paceklik pangan,utamanya beras.bahkan,dibawah kepemimpinan Bpk. Rito Angky Pratomo,Bulog Divre Jatim mampu menjadi Divisi Regional yang mencapai peringkat pertama melampaui Divisi Regional Perum Bulog di propinsi lain dalam kegiatan Pengadaan Gabah & Beras Dalam Negeri yang dilaksanakan oleh Perum Bulog.target yang dimiliki oleh Divre Jatim dalam kegiatan Pengadaannya tersebut mencapai 1 juta ton & ini adalah angka yang cukup signifikan mengingat Propinsi Jatim ditahun lalu mengalami defisit pangan utamanya beras.
    Adapun untuk Perum Bulog Sulsel,target pengadaannya sebanyak 526 ribu ton yang sekira hal ini akan dapat tercapai ditunjang oleh faktor cuaca & iklim yang sangat baik di beberapa daerah di Propinsi Sulsel sehingga panen gaduh di kuartal kedua tahun 2012 ini meningkat dengan cukup signifikan.
    Semoga kepercayaan masyarakat terhadap Perum Bulog dalam mengemban tugas sebagai Lembaga Ketahanan Pangan terus meningkat & tetap terjaga,amien..

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim