
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur tahun 2024 mencapai 75,35, meningkat 0,70 poin (0,94 persen) dibandingkan tahun sebelumnya (74,65)
- Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur pada tahun 2022 mencapai 72,75
- Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Jawa Timur Tahun 2022 turun menjadi 0,440
- Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Jawa Timur mengalami penurunan signifikan menjadi 0,423
- Gini Ratio Provinsi Jawa Timur Maret 2024 tercatat sebesar 0,372
- Perkembangan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Agustus 2024
Dilansir dari Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Pembangunan manusia di Jawa Timur terus mengalami kemajuan. Sejak tahun 2020, status pembangunan manusia Jawa Timur sudah berada di level “tinggi”. Selama 2020–2024, IPM Jawa Timur rata-rata meningkat sebesar 0,78 persen per tahun, dari 73,04 pada tahun 2020 menjadi 75,35 pada tahun 2024.
Peningkatan IPM tahun 2024 didukung oleh semua dimensi penyusunnya, terutama dimensi pengetahuan. Dua indikator mengalami percepatan pertumbuhan, yaitu Harapan Lama Sekolah (HLS) sebesar 0,37 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 0,07 persen dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) sebesar 2,10 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 1,00 persen. Sementara Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) dan Pengeluaran Riil per Kapita pertumbuhannya sedikit melambat, untuk UHH dari 0,40 persen tahun 2023 menjadi 0,27 persen pada tahun 2024 dan Pengeluaran Riil per Kapita dari 3,58 persen tahun 2023 menjadi 3,47 persen pada tahun 2024
Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat
Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2020 hingga 2024, UHH telah meningkat sebesar 0,86 tahun atau rata-rata tumbuh sebesar 0,29 persen per tahun. Pada tahun 2020, UHH Jawa Timur adalah 74,21 tahun dan pada tahun 2024 mencapai 75,07 tahun. UHH tahun 2024 meningkat 0,20 tahun (0,27 persen) dibanding tahun sebelumnya, lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan 2020-2023 (0,30 persen per tahun).
Dimensi Pengetahuan
Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun ke atas dan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2020 hingga 2024, HLS Jawa Timur rata-rata meningkat 0,45 persen per tahun, sementara RLS meningkat 1,57 persen per tahun. HLS tahun 2024 meningkat 0,05 tahun (0,37 persen) dibandingkan tahun 2023, melambat dibandingkan rata-rata pertumbuhan per tahun selama 2020-2023 (0,48 persen).
Dimensi Standar Hidup Layak
Dimensi ketiga yang mewakili pembangunan manusia adalah standar hidup layak yang direpresentasikan dengan pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan. Pada tahun 2024, pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan masyarakat Jawa Timur mencapai Rp12,85 juta per tahun. Capaian ini meningkat 431 ribu rupiah (3,47 persen) dibandingkan tahun sebelumnya, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan per tahun selama 2020- 2023 yang sebesar 2,30 persen.
Pencapaian Pembangunan Manusia di Tingkat Kabupaten dan Kota
Pada tahun 2024, status pembangunan manusia Jawa Timur masih berkategori “tinggi”, dengan capaian IPM 75,35. Selama 2023-2024, seluruh wilayah di Jawa Timur mengalami peningkatan status pembangunan manusia. Kabupaten Lumajang tercatat sebagai wilayah dengan peningkatan status IPM dari “sedang” ke “tinggi”. Wilayah dengan status pembangunan manusia “tinggi” (70 ≤ IPM < 80) menjadi sebanyak 28, berstatus “sedang” (60 ≤ IPM < 70) sebanyak 3, dan tidak ada wilayah berstatus “rendah” (IPM < 60). Sementara itu, Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Madiun, Sidoarjo, Kota Kediri, Kota Mojokerto, dan Kota Blitar menjadi wilayah dengan status capaian pembangunan manusia yang “sangat tinggi” (IPM ≥ 80). (*)