Ekonomi Jawa Timur Tahun 2022 Tumbuh 5,34 Persen

Sektor Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan yang signifikan yaitu tumbuh sebesar 19,47 persen

Ekonomi Jawa Timur tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,34 persen. Pertumbuhan terjadi pada hampir seluruh lapangan usaha kecuali Pertambangan dan Penggalian. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh sebesar 19,47 persen. Kemudian, lapangan usaha Jasa Lainnya tumbuh sebesar 12,44 persen, sedangkan lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum tumbuh sebesar 9,34 persen.

Ekonomi Jawa Timur triwulan IV-2022 dibanding triwulan IV-2021 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 4,76 persen. Delapan lapangan usaha yang dominan mengalami pertumbuhan ekonomi positif kecuali Pertambangan dan Penggalian. Lapangan usaha mengalami pertumbuhan signifikan adalah Jasa Lainnya yang tumbuh sebesar 12,35 persen. Kemudian, lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan tumbuh sebesar 10,63 persen, sedangkan lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum tumbuh sebesar 9,68 persen.

Ekonomi Jawa Timur triwulan IV-2022 dibanding triwulan III-2022 (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar 0,71 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 7,22 persen. Lapangan Usaha Industri Pengolahan dan Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor yang memiliki peran dominan juga mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 1,44 persen dan 1,37 persen. Sementara itu, beberapa lapangan usaha mengalami kontraksi, diantaranya adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Pengadaan Air, dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial yang masing-masing terkontraksi sebesar 24,76 persen, 0,66 persen, dan 2,85 persen.

Struktur PDRB Jawa Timur menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan IV-2022 tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Perekonomian Jawa Timur masih didominasi oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 30,93 persen; diikuti oleh Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 19,14 persen; Konstruksi sebesar 9,61 persen; dan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 9,37 persen. Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Jawa Timur mencapai 69,05 persen.

Pertumbuhan terjadi pada semua komponen pengeluaran. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Luar Negeri sebesar 9,23 persen; diikuti Komponen PK-LNPRT sebesar 7,25 persen; Komponen PK-RT sebesar 6,03 persen; Komponen PMTB sebesar 5,41 persen; dan komponen PK-P sebesar 0,11 persen. Sedangkan, Komponen Impor Luar Negeri tumbuh sebesar 15,47 persen.

Ekonomi Jawa Timur pada triwulan IV-2022 terhadap triwulan IV-2021 (y-on-y) tumbuh sebesar 4,76 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen PK-LNPRT yang tumbuh sebesar 7,80 persen; diikuti oleh Komponen PMTB dan Komponen PKRT yang masing-masing tumbuh sebesar 6,10 persen dan 5,00 persen. Sementara itu, Komponen Impor Luar Negeri tumbuh sebesar 5,64 persen.

Dibandingkan triwulan III-2022, perekonomian Jawa Timur triwulan IV-2022 terkontraksi sebesar 0,71 persen (q-to-q). Komponen yang mengalami kontraksi adalah Komponen Ekspor Luar Negeri sebesar 6,60 persen. Sedangkan komponen yang mengalami pertumbuhan yaitu Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 2,95 persen, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 1,08 persen, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 11,47 persen, Komponen Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB) sebesar 2,70 persen. Sedangkan Komponen Impor Luar Negeri (yang merupakan faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran) terkontraksi sebesar 3,45 persen.

Struktur PDRB Jawa Timur menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan IV-2022 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Perekonomian Jawa Timur masih didominasi oleh Komponen PK-RT yang mencakup lebih dari separuh PDRB Jawa Timur yaitu sebesar 61,20 persen; diikuti oleh komponen PMTB sebesar 28,19 persen; Komponen Ekspor Luar Negeri sebesar 13,58 persen; Komponen PK-P sebesar 5,60 persen; dan Komponen PK-LNPRT sebesar 1,18 persen. Sementara itu, Komponen Impor Luar Negeri sebagai faktor pengurang dalam PDRB memiliki peran sebesar 18,32 persen.

PDRB Pulau Jawa

Secara spasial, struktur perekonomian Pulau Jawa pada tahun 2022 didominasi oleh Provinsi DKI Jakarta dengan kontribusi terhadap PDRB Pulau Jawa sebesar 29,47 persen; diikuti Provinsi Jawa Timur sebesar 25,25 persen; Provinsi Jawa Barat sebesar 22,40 persen; Provinsi Jawa Tengah sebesar 14,43 persen; Provinsi Banten sebesar 6,91 persen; dan Provinsi DI Yogyakarta sebesar 1,53 persen.

Setelah dua tahun lebih pandemi COVID-19 melanda Indonesia, pemulihan ekonomi di Pulau Jawa semakin pesat meski dengan level pertumbuhan yang berbeda-beda. Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi (c-to-c) tertinggi dicapai oleh Provinsi Jawa Barat sebesar 5,45 persen diikuti Provinsi Jawa Timur sebesar 5,34 persen; Jawa Tengah sebesar 5,31 persen; DKI Jakarta sebesar 5,25 persen; DI Yogyakarta sebesar 5,15 persen; dan Banten sebesar 5,03 persen.

(Sumber: Berita Resmi Statistik BPS Jatim)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim