Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur pada tahun 2022 mencapai 72,75

Capaian IPM Jawa Timur Tahun 2022

Dilansir dari Berita Resmi Statisktik Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, bahwa dalam satu dekade ini pembangunan manusia di Jawa Timur terus mengalami kemajuan. IPM Jawa Timur meningkat dari 66,06 pada tahun 2011 menjadi 72,75 pada tahun 2022. Selama periode tersebut, IPM Jawa Timur rata-rata tumbuh sebesar 0,90 persen per tahun dan masih bertahan di level “tinggi” sejak tahun 2017. Namun, pandemi COVID-19 telah membawa sedikit perubahan dalam pencapaian pembangunan manusia Jawa Timur. IPM tahun 2021 tercatat sebesar 72,14 atau tumbuh 0,60 persen, menguat dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya. Adapun capaian tahun 2022, IPM Jawa Timur mencapai 72,75 atau tumbuh sebesar 0,85 persen terhadap tahun 2021.

Selama periode 2011-2022, perlambatan pertumbuhan IPM Jawa Timur pernah terjadi sebanyak empat kali, yakni pada tahun 2014 (melambat 0,87 persen), 2017 (melambat 0,76 persen), tahun 2018 (melambat 0,71 persen), dan tahun 2020 (melambat 0,30 persen). Perlambatan capaian IPM tahun 2020 disebabkan oleh menurunnya pertumbuhan komponen pengeluaran/kapita/tahun yang disesuaikan, sedangkan komponen lainnya masih tetap tumbuh positif. Setelah intensitas Pandemi COVID-19 berangsur menurun terutama pada tahun 2022, geliat ekonomi memulih dan menyebabkan IPM Tahun 2021 mengalami peningkatan.

Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat

Umur harapan hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2011 hingga 2021, Jawa Timur telah berhasil meningkatkan usia harapan hidup saat lahir dari 70,02 tahun (2011) menjadi 71,74 tahun (2022) atau naik sebesar 1,72 tahun. Dengan demikian, bayi yang lahir tahun 2022 di Jawa Timur diperkirakan mampu bertahan hidup hingga usia 71,74 tahun.

Dalam kurun waktu tersebut, secara rata-rata umur harapan hidup tumbuh sebesar 0,22 persen per tahun atau naik 0,25 tahun setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan adanya perbaikan derajat kesehatan penduduk di Jawa Timur.

Dimensi Pengetahuan

Selama periode 2011 hingga 2022, HLS Jawa Timur meningkat dari 11,62 tahun (2011) menjadi 13,37 tahun (2022) atau naik sebesar 1,74 tahun. Sementara rata-rata lama sekolah juga meningkat dari 6,79 tahun (2011) menjadi 8,03 tahun (2022) atau naik 1,09 tahun. Ini berarti rata-rata lama sekolah penduduk Jawa Timur usia 25+ setara dengan tingkat pendidikan SMP kelas VII.

Angka HLS rata-rata tumbuh sebesar 1,38 persen per tahun. Meningkatnya angka harapan lama sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Di tahun 2022, harapan lama sekolah di Jawa Timur mencapai 13,37 tahun yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan hingga lulus D1.
Pertumbuhan yang positif, baik RLS maupun HLS, menjadi modal manusia penting untuk mendukung pembangunan di Jawa Timur. Dengan kualitas sumber daya manusia yang semakin membaik dari sisi tingkat pendidikan, proses pembangunan secara umum juga akan berlangsung lebih baik.

Dimensi Standar Hidup Layak

Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standar hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita yang disesuaikan. Pada tahun 2022 pengeluaran per kapita masyarakat Jawa Timur yang disesuaikan mencapai Rp 11,99 juta per tahun, naik cukup tinggi sebesar 2,43 persen dibanding tahun 2021. Hal ini memperlihatkan bahwa pemulihan ekonomi Jawa Timur pasca puncak Pandemi Covid-19 terus berlanjut dan mulai mengangkat pendapatan masyarakat.

Pencapaian Pembangunan Manusia di Tingkat Kabupaten/Kota

IPM tertinggi Jawa Timur tercatat di Kota Surabaya sebesar 82,74, hal yang sama juga terjadi untuk tahun sebelumnya. Surabaya bersama Kota Malang, Kota Madiun, Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah dengan IPM berkategori “sangat tinggi”. Sementara itu, daerah dengan kategori IPM “tinggi” sebanyak 22 kabupaten/kota, sedangkan daerah berkategori IPM “sedang” sebanyak 12 kabupaten/kota. Kabupaten di Jawa Timur yang IPM-nya “naik kelas” tahun ini adalah Kabupaten Bojonegoro dari IPM berkategori “sedang” ke “tinggi”.

Pada tahun 2022, Kabupaten Tulungagung tercatat memiliki UHH tertinggi, yaitu sebesar 74,54 tahun. Sedangkan UHH terendah masih tercatat di Bondowoso atau sebesar 67,29 tahun. Walaupun demikian capaian UHH tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 0,40 tahun dari tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut mengindikasikan bahwa pembangunan kesehatan di Bondowoso juga semakin membaik.

Kota Malang mempunyai HLS tertinggi sebesar 15,76 tahun, dan terendah tercatat di Bangkalan sebesar 11,91 tahun. Sementara itu, RLS tertinggi tercatat di Kota Madiun sebesar 11,67 tahun dan yang terendah masih dipegang Sampang dengan RLS sebesar 5,06 tahun.

Pengeluaran per kapita yang disesuaikan tahun 2022 tertinggi tercatat di Surabaya sebesar Rp. 18,35 juta, diikuti Kota Malang, Kota Madiun dan Kabupaten Sidoarjo masing-masing sebesar Rp. 16,90 juta, Rp. 16,50 juta dan Rp. 14,81 juta. Sementara itu, pengeluaran perkapita yang disesuaikan terendah tercatat di Kabupaten Sampang sebesar Rp. 8,94 juta. (*)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim