Investasi di Jatim, Korsel Bikin Pabrik Tiang Pancang

Kerjasama dan investasi

Dua perusahaan dari Korea Selatan berencana investasi di Jawa Timur. Kedua perusahaan tersebut adalah Aju Corporotion dan PT Daesang Co.

Rencana tersebut terjadi saat pertemuan Bisnis Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo di Kantor Indonesia Investment Promotion Center A(IIPC), Gukjegeumyung-ro, Yeungdeungpo-gu, Seoul, Korea Selatan.

Aju Corporation, perusahaan asal Korea Selatan yang bergerak di berbagai bidang seperti tiang pancang, hotel dan resort, bisnis keuangan seperti leasing dan otomotif, merencanakan untuk melakukan investasi di Jawa Timur. Rencana investasi awal senilai US $ 10 juta, untuk bisnis tiang pancang.

Dalam kesempatan yang difasilitasi IIPC Korsel ini, Gubernur Jatim menyampaikan dukungannya terhadap investasi ini. Menurutnya, berbagai hal yang mendukung terhadap keberhasilan investasi tersebut tersedia di provinsi ini. Ada 4 hal yang senantiasa disampaikannya pada investor yakni mempermudah perijinan, tersedianya lahan, sumber daya alam dan sumber daya manusia. Juga tersedianya mitra lokal, serta Jatim merupakan pasar yang besar.

Menurutnya, ketersediaan bahan baku yang mendukung investasi bisnis tersedia di Jawa  Timur seperti pasir kuarsa, pabrik semen, dan pasir. “Bahkan, untuk semen, produksi per tahunnya tidak kurang dari sepuluh juta ton/ton, yakni sebesar  tujuh juta ton/tahun oleh PT. Semen Indonesia dan tiga juta ton/tahun oleh Holcim,” jelas Pakde Karwo sapaan akrabnya

Sementara itu, PT. Daesang Co yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan tertarik untuk berinvestasi di Tuban dan Pasuruan. Hal itu diungkapkan oleh CEO PT. Daesang Co, Mr. Hong Eon Jeong, seusai pertemuan Gubernur Jatim dengan   Aju Grouo Corporation.

Direncanakan, PT. Daesang Co. akan mengembangkan investasi di Pasuruan sebesar sekitar US $ 90 juta yang digunakan untuk pembuatan pati jagung dan bahan baku perusahaan minuman.

Dalam kesempatan ini, disampaikan beberapa potensi kendala yang dihadapi, untuk dicarikan solusinya. Diantaranya, harga produk jagung lokal yang jauh diatas harga impor serta toksin yang ada. “Harga jagung impor sebesar US $ 180/metrik sementara lokal sebesar US  230/metrik ton. Demikian pula, kandungan toksin  juga lebih besar,” ujar Mr. Young Ki Lee, Direktur Bisnis Luar Negeri Daesang Corp. Sumber Biro Humas Prov Jatim

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim