Jawa Timur – Tiongkok Perkokoh Hubungan Kerjasama

Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat makan malam dengan Ketua MPR Tingkok di Gedung Negara Grahadi Surabaya

Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo mengatakan bahwa kerjasama Jawa Timur – Tiongkok memiliki hubungan sejarah yang panjang, dimulai sejak abad 12. Yaitu sejak petualangan armada Laksamana Cheng Ho di Wilayah Indonesia tahun 1405 – 1433 M.

Petualangan tersebut dilakukan sampai tujuh kali pelayaran, sehingga mampu meninggalkan jejak sejarah bernilai seni dan historis yang tinggi khususnya di Jawa Timur, mulai benda bersejarah, permukiman Etnis Tionghoa, Pecinan Klenteng, Masjid hingga Patung Cheng Ho.

“Kerjasama yang dilandasi sejarah, tentunya akan memperkokoh hubungan kedua belah pihak antara Jawa Timur – Tiongkok,” ungkapnya disaat Makan Malam Penerimaan Kunjungan Ketua MPR Tiongkok (Chairman of the National Commitee of the Chinese People’s Political Consultative Conference/CPPCC) Mr. Yu Zhengsheng ke Jawa Timur, di Gedung Negara Garahadi Surabaya, Jumat (25/7) malam.
Pada saat ini menurut Gubernur yang lebih lekat dengan panggilan Pakde Karwo, hubungan Jawa Timur – Tiongkok semakin erat. Terdapat enam provinsi atau kota setingkat provinsi yang bekerjasama dengan Jatim, yaitu Shanghai, Tianjin, Guangxi, Shandong, Zhejiang dan Jiangxi.

Sedangkan nilai investasi Tiongkok di Jatim pada triwulan tahun 2015 berdasarkan ijin prinsip, sebanyak sembilan proyek dengan nilai US$ 12.554.500 atau Rp. 150,65 milyar, menyerap tenaga kerja sebanyak 351 orang.

Ekspor – impor Jatim ke Tiongkok tahun 2014 mengalami defisit sebesar US$ 2.429.606.651, yakni nilai ekspor sebesar US$ 1.911.475.481 sedangkan impor sebesar US$ 4.341.082.132.
Pakde Karwo sangat mengharapkan dengan kunjungan kerja Ketua MPR Tiongkok Mr. Yu Zhengsheng dapat lebih meningkatkan hubungan kerjasama kedua belah pihak, karena Prov. Jatim dengan segala keunggulannya merupakan pilihan utama dan mempunyai iklim yang kondusif untuk berinvestasi dan melakukan bisnis.

Menurut Pakde Karwo keunggulan Prov. Jatim, antara lain kinerja ekonomi Jatim menunjukkan pertumbuhan yang bagus, triwulan I tahun 2015 pertumbuhan ekonomi sebesar 5,18 persen diatas pertumbuhan ekonomi nasional 4,71 persen, jumlah PDRB pada tahun 2014 mencapai Rp. 1.504,7 triliun dengan kontribusi UMKM sebesar 54,98persen setara Rp. 847 triliun.

Keunggulan lain adalah kondisi politik, sosial, ekonomi cukup stabil, aman dan kondusif. Pelayanan investasi dipermudah dan dipercepat melalui one stop service/Pelayanan Perijinan Terpadu (P2T) yang memberikan perijinan PMDN dalam waktu 11 hari dan perijinan PMA dalam waktu 17 hari melalui fasilitas bantuan pengurusan ke pemerintah pusat.

Kebutuhan lokasi investasi untuk industri disediakan di kawasan-kawasan industrial estate yang ada seperti kawasan Surabaya Industrial Eastate Rungkut (SIER), Pasuruan Industrial Eastate Rembang (PIER), Ngoro Industrial Eastate Park (NIP) di Mojokerto. Kalaupun membutuhkan tanah atau lahan baru menurut Pakde Karwo akan difasilitasi kemudahannya oleh Pemprov. Jatim.

Demikian pula untuk infrastruktur atau sarana dan prasarana, di Jatim cukup tersedia. Seperti jalan TOL, pelabuhan laut dan bandar udara, kereta api, air bersih, listrik dan gas, hotel bintang lima, rumah sakit internasional, perguruan tinggi. Dan semua fasilitas tersebut selalu ditingkatkan kapasitasnya.

Sementara itu Ketua MPR Tiongkok Mr. Yu Zhengsheng mengatakan bahwa sejak tahun 1950 di jaman Presiden Soekarno hubungan Indonesia – Tiongkok telah berjalan dengan baik. Hubungan telah dilaksankan dibidang ekonomi, perdagangan, teknologi, pendidikan, sosial dan budaya.

“Kunjungan kerja dan hubungan kerjasama harus dilakukan, agar mengetahui adanya peluang investasi dan perkembangan ekonomi,” ungkapnya.

Menurutnya, sebelum berkunjung ke Indonesia dianggapnya teknologi PLTU Tiongkok paling berkualitas. Tetapi setelah melihat keadaan di Indonesia, ternyata PLTU yang dikerjakan Tiongkok di Indonesia tidak dapat berjalan dengan bagus dan mengalami kegagalan. Hal tersebut menjadikannya sebagai pelajaran.

“Kerjasama dan kunjungan kerja dilakukan untuk mendapatkan kesenangan secara bersama-sama. Untuk mendapatkan keuntungan, baik untuk Rakyat Tiongkok maupun Rakyat Indonesia,” ungkapnya.
Pada acara Makan Malam tersebut hadir pula antara lain Duta Besar RRT di Jakarta Mr. Xie Feng, Perwakilan dari MPR RI Edi Siregar, MSi, Konsul Jenderal RRT di Surabaya Mrs. Yu Hong, anggota Forpimda Jatim (Humas Prov. Jatim/dw/prigel)

(Sumber: birohumas.jatimprov.go.id)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim