Revitalisasi Pusat Data Mendesak Dilakukan

Pembukaan Workshop Inventarisasi Data oleh Kepala Bidang Statistik dan Pelaporan Bappeda Jatim. foto:widikamidi

Perlu Komitmen Seluruh SKPD Agar Data Selalu Mutakhir

Bappeda Provinsi Jawa Timur perlu melakukan revitalisasi pusat data yang dimilikinya. Revitalisasi itu bahkan mendesak dilakukan lantaran data yang dimiliki cenderung stagnasi. Padahal, disisi lain, perangkat sistem di dalamnya sudah diupayakan bagus dan didukung oleh ketersediaan anggaran.

“Kondisi stagnan tersebut harus diubah sehingga pusat data bisa menjadi lebih dinamis dan kembali produktif,” demikian dikatakan Kepala Bidang Statistik dan Pelaporan Bappeda Provinsi Jawa Timur Drs. Teguh Prayitno M.M., membuka “Workshop Inventarisasi Data Provinsi Jawa Timur” di Hotel Bumi, Surabaya, (11/02).

Workshop yang dihadiri seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Jawa Timur itu digelar kerjasama AIPD-Bappeda Jatim dan BAKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) sebagai implementing partner programnya.

“Jadi, kunci di dalam data itu adalah update. Data itu harus yang terkini. Harus yang paling mutakhir, berikut harus-harus yang lain. Bisa menyangkut data apa saja. Apalagi jika data di pusat data itu menyangkut data pembangunan yang tentunya sangat berarti bagi produk kebijakan,” kata Teguh Prayitno.

Menurut Teguh, stagnannya pusat data di Bappeda Jawa Timur itu lebih disebabkan banyaknya SKPD provinsi yang tidak memberikan updating data. Padahal, sesungguhnya, sudah ada sistem jaringan yang luar biasa bagus untuk kepentingan updating data tersebut.

Namun, seberapa pun bagusnya sistem yang ada itu jika tidak diiringi komitmen yang bagus antarpersonal yang membawahi masing-masing SKPD, rasanya akan sia-sia juga terkait keberadaan sistem tersebut. “Apalagi dengan adanya sistem itu Pemerintah sudah membayarnya mahal,” kata Teguh.

Simulasi inventarisasi data berdasarkan kategorisasi data. foto:widikamidi

Sebagai gambaran, pusat data di Bappeda Jawa Timur tidak hanya Gubernur yang memerlukan melihat upadating setiap detil capaian pembangunan di Jawa Timur, tetapi berbagai pihak seperti Kemendagri, Setneg juga memerlukan melihat detil perkembangan yang terjadi di Jawa Timur.

“Jadi, rasanya, untuk pusat data yang sudah terbangun ini, SKPD di Jawa Timur tidak ada kata tidak untuk selalu melakukan pemutakhiran data. Dalam beberapa rakor bahkan Gubernur sudah menekankan tidak akan segan melakukan teguran langsung ke kepala SKPD yang updating datanya lemah atau sama sekali tidak berjalan,” ungkap Teguh.

Sementara itu, Kasubid Pengolahan Data dan Informasi, Ir Karimah, M.M., mengatakan, updating pusat data itu sungguh sangat diperlukan. Bukan saja setiap saat Kemendagri, Setneg, Gubernur, DPRD meminta, tetapi UU 14 Tentang Keterbukaan Informasi Publik juga menghendaki demikian.

“Dalam workshop ini kita tidak hendak membuat pusat data baru. Pusat data yang sudah ada selama ini saja sudah lebih dari cukup. Sudah luar biasa bagus. Hanya memerlukan sentuhan updating agar bisa dinamis,” ujar Karimah.

Dikatakan Karimah, seringkali, ketidakdinamisan data dan tidak mutakhirnya data sangat mempengaruhi produk kebijakan. Juga produk Perda yang sudah terlanjur digedog Dewan. Seringkali terdapat keluhan, ketika produk kebijakan sudah digedog, ada yang tidak pas dengan produk tersebut. Lalu terjadilah protes masyarakat dan lain-lain. Padahal, keluhan dan keterlanjuran itu simpulnya ada di persoalan komunikasi data.

Basis internet akan memudahkan akses data dimanapun. foto:widikamidi

Selama ini konsep pusat data sudah menggunakan fiber optic yang berbasis intranet. Sayangnya, penggunaan sistem ini hanya bisa dilakukan ketika berada di kantor masing-masing. Sementara, ketika berada di luar kantor, untuk melihat data terkini tersebut memiliki beberapa kendala. Diantaranya adalah tidak bisa diakses dengan maksimal. Untuk itu solusi yang bisa dilakukan dalam mengatasi kendala tersebut adalah mengubah basis di sistem intranet menjadi basis internet.

Menurut Puspita, implementing partner dari BAKTI, dinamisasi data di pusat data itu memang tidak mudah, tetapi sangat bisa dilakukan. Kuncinya adalah komitmen besar dari masing-masing SKPD Jawa Timur untuk menjaga agar data tersebut tetap dalam kategori dinamis, ter-update, dan mutakhir.

Mengemuka dalam workshop, SKPD harus telaten memilah-milah data. Apalagi data di masing-masing SKPD tidak sama cara pemutakhirannya. Ada yang bisa dilakukan secara harian atau  daily, ada yang triwulanan, semesteran, tahunan, dan seterusnya. Untuk itu kategorisasi data sangat penting dilakukan. Dipilah-pilah berdasarkan kategori, berdasarkan judul, definisi, manfaat, rujukan definisi, satuan, dan seterusnya. Berikut pencantuman sumber data dan periodisasi data. (widi kamidi)

2 Komentar Pembaca

  1. Di kab. Sampang keadaan datanya juga seperti itu,nggak up to date

  2. sebenarnya untuk meng update data sangatlah mudah apalagi skrg sosial media sangat mudah diakses, saya harapkan agar setiap satuan dinas di masing” kabupaten menggunakan media sosial sebagai sarana untuk meng share data dan kegiatan agar masyarakat tahu perkembangan daerah masing” dan bisa melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap program yang ada di setiap daerah,
    kemudian dalam pemutakhiran data ini jg harus dilakukan oleh pegawai yg memiliki basic dan potensi dunia internet sehingga dalam pemutakhiran ini jg bisa dilakukan di luar kantor. mohon maaf apabila kalimat demi kalimat terdapat kesalahan. terima kasih

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim