Di Tingkat Pasaran Rp8.200-8.500, HPP Pemerintah Hanya Rp7.600
Dibanding tahun 2013, luas lahan pertanaman kedelai di Jawa Timur sejatinya turun 3,66% di tahun 2014. Yaitu 202.906 hektare. Tahun 2013 pertanaman kedelai sebesar 210.618 hektare.
Meski luas lahan pertanaman kedelai turun cukup banyak Perum Bulog Divre Jawa Timur tetap kesulitan menyerap kedelai hasil panen petani.
Ironis itu rupanya disebabkan tingginya harga kedelai petani di atas harga pokok pembelian (HPP) yang ditetapkan oleh pemerintah. Harga pasaran di tingkat petani berkisar Rp8.200 -Rp8.500 per kilogram. Sedangkan harga pembelian petani periode Juli-September 2014 yang ditetapkan Kementerian Perdagangan Rp7.600 per kilogram. Dalam hal ini Bulog harus bersaing dengan pembeli langsung seperti perajin tahu-tempe
Sebagai akibatnya, hingga semester pertama 2014 – Januari sampai Juni – total serapan kedelai hanya mencapai 200 ton. Itu artinya jauh dari total target serapan setahun yang ditetapkan yakni 17 ribu ton.
Kementerian Perdagangan periode April-Juni 2014 menetapkan harga beli petani Rp7.500 per kilogram. Sedangkan periode Juli-September ditetapkan Rp7.600 per kilogram atau naik 1,3%.
Harga beli tersebut berfungsi sebagai batas bawah pembelian bila harga kedelai di pasaran anjlok. Meski demikian, kenyataannya harga jual kedelai petani lebih tinggi dari harga yang dipatok pemerintah.
Dengan harga yang cukup tinggi tersebut, kebutuhan konsumsi kedelai diperkirakan masih cukup tinggi. Dari informasi Himpunan Perajin Tahu Indonesia (Hipertindo) kebutuhan yang tinggi bakal memproyeksikan tren kenaikan harga kedelai. Setiap tahunnya, rata-rata kenaikan harga kedelai di pasar internasional bisa mencapai Rp500 – 1.000 per kg. (*/kmf)
semoga para petani kedelai semakin makmur dan pihak pemerintah memberikan harga yang bagus agar petani tidak selalu rugi..
jawa timur memang menjadi salah satu provinsi yang maju akhir2 ini . semoga sukses ya !! http://goo.gl/UxUS4P