Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan November 2013 turun 0,74 persen dari 104,26 menjadi 103,49. Penurunan NTP ini disebabkan naiknya indeks harga yang dibayar petani (Ib) dan turunnya indeks harga yang diterima petani (It).
Pada Bulan November 2013, empat sub sektor pertanian mengalami penurunan NTP sementara satu sub sektor pertanian lainnya mengalami kenaikan. Penurunan NTP terbesar terjadi pada Sub Sektor Peternakan sebesar 1,31 persen dari 102,75 menjadi 101,39, diikuti Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 1,10 persen dari 92,99 menjadi 91,97, Sub Sektor Tanaman Pangan 0,76 persen dari 105,64 menjadi 104,83, dan Sub Sektor Hortikultura 0,24 persen dari 109,52 menjadi 109,25. Sementara Sub Sektor Perikanan mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen dari 98,72 menjadi 98,79.
Indeks harga yang diterima petani turun 0,46 persen dari 166,50 pada Bulan Oktober menjadi 165,73 pada Bulan November 2013. Penurunan indeks ini disebabkan oleh turunnya indeks yang diterima petani pada tiga sub sektor pertanian sementara dua sub sektor pertanian lainnya mengalami kenaikan. Sub Sektor Peternakan mengalami penurunan sebesar 1,08 persen, Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 0,86 persen dan Sub Sektor Tanaman Pangan 0,46 persen. Sementara Sub Sektor Perikanan mengalami kenaikan sebesar 0,26 persen dan Sub Sektor Hortikultura 0,02 persen.
Sepuluh komoditas utama yang menyebabkan penurunan indeks harga yang diterima petani Bulan November 2013 adalah jagung pipilan/pocelan, cabai rawit, sapi potong, ayam, ikan tongkol, cengkeh, cabai merah, apel, tebu dan kelapa belum dikupas. Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan indeks harga yang diterima petani adalah bawang merah, mangga, jeruk, gabah, ikan layur/beladang, coklat biji, ikan teri, udang, ikan bandeng dan nangka.
Indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan 0,28 persen dari 159,69 pada Bulan Oktober 2013 menjadi 160,14 pada Bulan November 2013. Kenaikan indeks ini disebabkan indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) mengalami kenaikan sebesar 0,26 persen serta indeks biaya produksi dan pembentukan barang modal naik sebesar 0,40 persen.
Sepuluh komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani Bulan November 2013 adalah bawang merah, beras, mie bakso, kelapa tua, bawang putih, upah menuai/memanen, upah angkut ke TPI, minyak goreng, pasir dan kentang. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan indeks harga yang dibayar petani adalah telur ayam, cabai rawit, daging ayam, tomat sayur, gula pasir, cabai merah, ikan cakalang, ikan pindang, umpan dan salak.
Dari lima provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada Bulan November 2013, tiga provinsi mengalami penurunan NTP, satu provinsi mengalami kenaikan NTP dan sisanya tetap. Penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 0,75 persen, diikuti Provinsi Jawa Timur 0,74 persen dan Provinsi Jawa Tengah 0,59 persen. Provinsi Banten mengalami kenaikan sebesar 0,43 persen sedangkan Provinsi Jawa Barat tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan NTP.
(Sumber: Berita Resmi Statistik BPS Jatim)