Kawasan Wisata Songgoriti Rawan Longsor

ilustrasi: mbatuviews.blogspot.com

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Jawa Timur mensinyalir kawasan wisata Songgoriti Kecamatan Batu selama musim penghujan rawan longsor. Sehingga wisatawan maupun warga dihimbau untuk waspada.

Kepala BPBD Kota Batu Kun Mardiana mengatakan selama musim hujan kawasan Songgoriti rawan terjadi bencana tanah longsor. Karena dalam kurun setahun terakhir sedikitnya delapan kali terjadi tanah longsor di wilayah tersebut.

“Untuk itu warga sekitar Songgoriti maupun wisatawan kami minta untuk bersiaga dan berhati-hati saat curah hujan tinggi. Terutama saat curah hujan melebihi 30 milimeter (mm) per jam,” kata Kun Mardiana di Batu.

BPBD sendiri ujar dia telah membentuk tim relawan yang tersebar di seluruh kelurahan dengan jumlah total sebanyak 150 relawan. Setiap kelurahan akan diterjunkan lima relawan.

Para relawan tersebut merupakan personil yang terampil dan terlatih dalam menangani bencana alam. Mengingat di masa pancaroba Kota Batu juga rawan terjadi angin puting beliung.

“Terutama di daerah perbukitan dan lembah. Dan sejauh ini sebanyak 10 daerah kami waspadai dari ancaman tanah longsor seperti Songgoriti, Toyomerto, Pesanggrahan, Tulungrejo, Junrejo, dan Oro-Oro Ombo.”

Wilayah Songgoriti yang rawan longsor kata dia bukan isapan jempol. Akibat hujan deras dua rumah warga rusak akibat longsor, Rabu (26/12). Rumah tersebut milik Boniah dan Sulikah warga Jalan Durian Songgoriti Kota Batu.

Penyebab longsor diduga kuat akibat arus Sungai Ledok meluap hingga hingga menggerus pondasi dinding bangunan. Akibatnya bagian belakang bangunan rumah Boniah ambruk.

Akibat kejadian tersebut Boniah mengalami kerugian sekitar Rp110 juta lebih. Rumah Boniah sendiri baru selesai dibangun enam bulan lalu dan lokasinya hanya berjarak sekitar dua meter dari bibir sungai.

“Satuan petugas pemadam kebakaran, TNI, dan Kepolisian serta warga setempat langsung bergotong royong untuk memperbaiki saluran sungai untuk menyingkirkan material bangunan agar tidak menutup arus sungai,” jelasnya.bisnis.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim