ilustrasi: m.okezone.com
Jelang pengesahan APBD 2013 pada 11 November 2012 oleh DPRD Jawa Timur, ternyata anggaran Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2014-2019 masih kabur. Sebab, jumlah anggaran untuk Pilgub Jatim belum bisa dipastikan.
Untuk Pilgub Jatim yang dijadwalkan diselenggarakan pada 29 Agustus 2013 mendatang, anggaran yang diusulkan sebesar Rp 943 milyar. Itupun hanya untuk satu putaran. Namun, hingga saat ini baru Rp 600 milyar yang dipastikan bisa dicairkan. Sedangkan sisanya Rp 343 milyar belum bisa diketahui diambil darimana.
Sebagai perbandingan, Pilgub Jatim putaran pertama 2008 lalu membutuhkan anggaran Rp 535 milyar. Naik Rp 65 milyar dari anggaran yang bisa disediakan dalam APBD 2013 karena jumlah pemilih yang naik dari 29 juta jiwa menjadi 31 juta jiwa.
Namun, desk pilkada tiba-tiba mengusulkan anggaran pilgub satu putaran menjadi Rp 943 miliar. Jumlah itu untuk KPU Rp 646 milyar, Bawaslu Rp 206 milyar , sisanya untuk pengamanan Polda Rp 78 milyar, dan Kodam Rp 13 milyar. Kenaikan ini sangat dratis. Karena pada Pilgub 2008 lalu hanya menghabiskan total Rp 688,9 milyar dari anggaran untuk tiga putaran sebesar Rp 808,414 milyar.
Demi membahas soal anggaran itu, Soekarwo Gubernur Jawa Timur menginstruksikan eksekutif, legislatif, KPU, dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim untuk rapat bersama. Diharapkan dari rapat tersebut, bisa disepakati penentuan anggaran. Sedangkan untuk menutupi kekurangan anggaran, Soekarwo meminta agar panitia anngaran, KPU maupun Bawaslu bisa memilih secara prioritas pos pembiayaan mana yg lbh penting.
“Sekarang belum ada titik temu berapa anggaran. Saya tidak sampai detil, bicarakan panitia anggaran Komisi A. (Anggaran) ini harus direalisasikan. Hanya berapa yang menjadi efektif dan efisien, menurunkan dari pemerintah ke titik tengah berapa,” kata Soekarwo pada wartawan.
Pemenuhan anggaran juga bisa dilakukan dengan mengubah anggaran SKPD yang ada. Yaitu dengan menunda program yang sudah ada. Bila perlu, melalui perubahan anggaran keuangan. suarasurabaya.net
