Buah dan Sayur Impor Melonjak di Tanjung Perak

ilustrasi: antarafoto.com

Dalam dua hari terakhir, pemasukan Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya meningat sekitar 20 persen dari kondisi normal, menyusul ditutupnya pintu masuk produk buah dan sayur di sejumlah pelabuhan.

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, Banun Harpini mengataka.n berdasarkan pemantauan buah dan sayur impor di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dalam 2 tahun terakhir menunjukkan ada kenaikan 20% dari rata-rata volume yang biasanya masuk melalui pelabuhan itu.

“Pemantauan buah dan sayur impor di Surabaya dalam dua hari terakhir ini ada kenaikan volume sebesar 20% dari rata-rata volume yang biasanya masuk lewat Surabaya,” ujarnya kepada Bisnis.

Sejak sepekan diberlakukannya penutupan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta sebagai pintu masuk buah dan sayur impor, pengurusan dokumen impor di Tanjung Perak yang biasanya rata-rata 60-70 dokumen per hari turun menjadi 30-40 dokumen per hari.

Buah dan sayur impor yang bukan berasal dari Amerika Serikat, Kanada, dan Australia mulai 19 Juni 2012 dilarang masuk melalui Pelabuhan Tanjung Priok

Pembatasan pintu masuk impor buah dan sayur kecuali yang berasal dari Amerika Serikat, Kanada, dan Australia dilarang masuk melalui Pelabuhan Tanjung Priok, karena ketiga negara itu telah diakui sistem keamanan pangan (food safety system) oleh Indonesia.

Sementara itu, impor hortikultura yang bukan berasal dari AS, Kanada, dan Australia hanya diperbolehkan masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya), Belawan (Medan), Soekarno Hatta (Makasar), Bandara Seokarno-Hatta (Tangerang), dan Free Trade Zone Batam, Bintan, dan Karimun.

AS, Kanada, dan Australia telah diakui sistem keamanan pangan oleh Kementerian Pertanian Indonesia atau country recognition agreement (CRA), sehingga tetap diperbolehkan masuk melalui Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

Permentan No. 15/2012 tentang Persyaratan Tekhnis Karantina Tumbuhan Pemasukan Buah dan Sayuran, Buah Segar, dan Umbi Lapis Segar Ke Indonesia, mengatur pelabuhan dan bandara pemasukan buah dan sayuran.

Sementara itu, Dewan Hortikultura Nasional menyatakan harga produk hortikultura di pasar dalam negeri merangkak naik.

Ketua Harian Dewan Hortikultura Nasional Benny Kusbini menjelaskan, kenaikan harga produk hortikultura sejak ditutupnya Tanjung Priok hingga saat ini rata-rata Rp2.000-3.000 per kg. kabarbisnis.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim