Investasi Baru IKM di Jatim Capai Rp15 triliun

ilustrasi: kabarbisnis.com

Kinerja Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Jawa Timur kian moncer. Hal ini terlihat dari besarnya nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) nonfasilitas yang sudah terealisasi pada triwulan pertama 2012.

Kepala BPM Jatim, Warno Hari Sasono, mengataka, PMDN nonfasilitas merupakan investasi pelaku usaha dalam negeri yang tidak memerlukan fasilitas insentif apapun, seperti keringanan bea masuk impor bahan baku atau biaya keringan lainnya. Hal ini disebabkan proses produksi mereka sepenuhnya dari dalam negeri karena memang industri ini masih masuk dalam kategori Industri Kecil Menengah (IKM).

Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim mencatat, realisasi investasi di sektor IKM atau PMDN nonfasilitas sepanjang triwulan pertama 2012 mencapai Rp15,26 triliun. Realisasi tersebut mengalahkan investasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang hanya mencapai Rp6,67 triliun dan PMDN dari industri besar yang mencapai Rp3,77 triliun.

“Investasi tersebut datang dari sekitar 12.220 unit usaha dengan rata-rata investasi yang ditanam sebesar Rp1 miliar lebih. Dan investasi ini mampu menarik sekitar 74.998 tenaga kerja,” ujar Warno Hari Sasono, Surabaya, Jumat (20/4/2012).

Menurutnya, sebagian besar IKM tersebut tersebar di Surabaya, Sidoarjo, menyusul Pasuruan, Tuban, Mojokerto, Lamongan, Bojonegoro, Probolinggo dan Jombang. Mereka bergerak di berbagai sektor usaha.

“Terbesar di sektor perdagangan, mencapai Rp6,15 triliun, disusul sektor jasa konstruksi sebesar 5,27 triliun, perindustrian sebesar 1,38 triliun, pergudangan sebesar Rp650 miliar dan sektor pertanian terbilang cukup kecil, hanya sebesar 130 miliar,” tekannya.

Terkait ketersediaan infrastruktur penunjang usaha di Jatim, ia mengatakan masih cukup memadahi. Apalagi akses jalan arteri Porong sudah bisa dilalui, praktis problem kemacetan jalan arah Malang Pasuruan dan seterusnya sudah bisa teratasi. Sementara untuk pelabuhan juga masih cukup memadahi, apalagi sekarang Jatim tengah mengembangkan beberapa pelabuhan selain Tanjung Perak guna menopang ketersediaan akses laut.

“Kami yakin, fasilitas yang ada masih bisa mencukupi dan masih mampu menunjang peningkatan investasi dan usaha di Jatim,” tekannya. kabarbisnis.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 3807. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim