Pemda Harus Serius Cermati Lonjakan Harga

ilustrasi: kabarbisnis.com

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) Irlan Indrocahyo meminta kepada pemerintah daerah, khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), untuk melakukan pemantauan harga secara intensif.

Langkah ini dilakukan mengingat adanya beberapa komoditas yang telah mengalami kenaikan harga akibat beban psikologis dari rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), meski kebijakan kenaikan BBM tersebut tak jadi diberlakukan.

“Memang dampak kenaikan harga BBM secara langsung belum terasa karena memang tak jadi naik sekarang. Namun dampak spikologisnya sudah terasa dengan adanya kenaikan untuk harga beberapa komoditas. Dan ini bharus dilakukan pemantauan secara intensif oleh Disperindag agar laju inflasi menjadi terkendali,” ujar Irlan Indrocahyo di Surabaya.

Beberapa harga yang mengalami kenaikan di antaranya adalah, harga cabe rawit, cabe merah, jagung muda, gula pasir, bawang putih, angkutan antar kota, tongkol pindang, bandeng, dan pepaya. Harga cabe rawit misalnya, terjadi kenaikan 40% dari harga Rp17.300 per kilogram di bulan Februari 2012 menjadi Rp 28.450 per kilogram di bulan Maret.

Sementara harga jagung muda naik 12% di kisaran Rp17.800 per kilogram dari harga sebelumnya Rp16.000 per kilogram. Harga cabe merah juga mengalami kenaikan yang sama menjadi Rp 19.000 per kilogram dari Rp 13.000 per kilogram. Adapun harga gula pasir naik dari Rp 10.000 per kilogram menjadi Rp11.500 per kilogram. Bawang putih naik 10% dari Rp9.000 per kilogram menjadi Rp11.500 per kilogram. Jasa angkutan juga telah mengalami kenaikan 5% dari rata-rata Rp 25.000 menjadi Rp25.700.

“Ini yang harus dipantau, bahan makanan, transportasi perlu dijaga. Jangan sampai ada distributor atau pengusaha yang nakal yang akhirnya tidak mau menurunkan kembali harga jual yang kemarin sudah terlanjur dinakkan,” tegasnya. kabarbisnis.com