ilustrasi: kompas.com
Jumlah pengangguran terbuka di Jawa Timur cenderung turun. Jika pada Februari 2011 jumlah pengangguran tercatat 4,18 persen, bulan Agustus 2011 menurun menjadi 4,16 persen atau sekitar 24.100 orang.
“Penurunan jumlah penganggur tidak sepenuhnya berpengaruh terhadap peningkatan jumlah pekerja karena situasi ekonomi dan iklim dapat mengakibatkan pergeseran dari angkatan kerja bukan angkatan kerja atau tidak aktif dalam kegiatan ekonomi,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Jatim Irlan Indrocahyo di Surabaya.
Ia mengatakan, situasi ketenagakerjaan di Jatim pada triwulan ketiga 2011 relatif membaik dibandingkan kondisi tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional yang dilaksanakan pada Agustus 2011, terjadi peningkatan partisipasi angkatan kerja antartahun dan tingkat pengangguran. Capaian ini tak lepas dari upaya Pemerintah Provinsi Jatim dalam memerangi pengangguran dan kemiskinan.
Jumlah pekerja pada Agustus 2011 menurun 0,47 juta orang menjadi 18,94 juta orang dibandingkan Februari 2011 sebesar 19,41 juta orang. Meskipun menurun, katanya, angka itu masih lebih tinggi dibandingkan jumlah pekerja bulan Agustus 2010 sebesar 18,70 juta orang.
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) Agustus 2011 sebesar 69,49 persen lebih rendah dibandingkan TPAK Februari 2011sebesar 71,39 persen. Namun TPAK Agustus 2011 lebih tinggi dibandingkan TPAK Agutsus 2010 sebanyak 69,08 persen.
Irlan mengatakan, sektor pertanian turun 8,48 persen dan jasa kemasyarakatan mengalami penurunan sebesar 5,80 persen.
Adapun berdasakanr distribusi sektoral, jumlah tenaga kerja yang terserap pada Agustus 2011 masih didominasi sektor pertanian sebesar 39,70 persen. Hal ini merupakan ciri dari daerah pedesaan yang masih menjadi wilayah terluas Jatim, kata Irlan. kompas.com
