Tambah Sumur, Pertamina Pacu WMO

ilustrasi: argent25.info

Tak sampai empat bulan setelah resmi mengelola blok West Madura Offshore (WMO), Pertamina memulai kerja besarnya untuk meningkatkan kapasitas produksi lewat pengeboran lima sumur baru di area KE 38.

Saat ini di arena KE 38 sudah ada 14 sumur, dengan penambahan sumur baru ini di lokasi itu akan ada 19 sumur. Penambahan 5 sumur baru ini diharapkan mampu meningkatkan minyak dan gas dari blok WMO yang terletak sekitar 70 KM di atas lepas pantai Bangkalan.

“Saat ini produksi minyak rata-rata 14.000 barel per hari. Akhir tahun ini, produksi diharapkan bisa meningkat menjadi 20.000 barel per hari. Sedangkan produksi gas dharapkan meningkat dari 155 juta kaki kubik feet per hari menjadi 170 juta kaki kubik feet per hari,” kata Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Dwi Martono usai meninjau persiapan pengeboran sumur baru di rig KE 38.

Ditambahkan, Pertamina telah membulatkan tekad untuk meningkatkan kapasitas produksi pada akhir tahun 2012 menjadi 30.000 barel minyak per hari, dan di akhir tahun 2013 menjadi 40.000 barel minyak per hari.

“Karena itu pada bulan Oktober mendatang akan datang lagi satu rig baru. Dan tahun depan akan kembali datang satu rig lagi. Jadi total di lokasi WMO akan ada 3 rig. Ini penting agar kegiatan pengeboran sumur baru bisa berjalan lancar,” kata Dwi Martono didampingi Direktur Operasional Pertamina Hulu Energi (PHE) WMO Eddy Purnomo dan General Manager PHE WMO Imron Asjhari.

Untuk memacu peningkatan kapasitas di WMO ini, kata Dwi Martono, Pertamina siap menginvestasikan 330 juta dollar AS pada tahun 2011 ini. “Tahun 2012 disiapkan anggaran 550 juta dollar AS dan sekitar 650 juta dollar AS tahun 2013,” katanya.

Ia yakin target melipatandakan kapasitas produksi dari blok WMO akan bisa dicapai. Alasannya, kandungan minyak dan gas di blok WMO masih sangat bagus.

“Kandungannya masih sangat bagus. Sekarang tinggal berdoa dan memperbanyak pengeboran baru,” katanya.

Sebelum itu dalam acara Pre Spud Meeting yang digelar di salah satu ruangan rig, GM PHE- WMO Imron Asjhari didampingi Exploration Manager Dwi Mandiri dan HSE and Security Manager Tangkas Siahaan memaparkan semua persiapan untuk melakukan pengeboran sumur baru.

Kelima sumur baru yang berada di rig KE 38 itu bernama A15, A16, A17, A21, dan A22. Diperkirakan pada akhir tahun 2011 ini, pengeboran kelima sumur baru itu rampung.

“Karenanya, sejak Agustus sampai Desember 2011 ini, pengeboran kelima sumur baru itu harus rampung,” kata Imron.

Imron mengemukakan, kebijakan pengeboran sumur migas baru dan pembangunan anjungan baru dilakukan manajemen PHE WMO didasarkan pada besarnya potensi minyak dan gas di lapangan yang dikuasai PHE WMO ini. Diperkirakan kandungan potensial minyak di blok ini mencapai 1,1 miliar barel, sedangkan kandungan potensial gas mencapai 4,3 triliun kaki kubik. Kendati diperkirakan memiliki potensi cukup besar, namun Imron mengingatkan bahwa potensi tak 100 persen bisa terbukti.

Dia mengutarakan, realitas dunia eksploitasi migas menunjukkan, sekiranya satu operator migas mengebor 10 sumur dengan hasil akhir 8 sumur menghasilkan migas dan 2 sumur lainnya gagal, realitas itu bentuk keberhasilan yang sangat bagus.

“Tentunya, pengeboran kelima sumur baru di KE 38 ini didasarkan pada kajian secara mendalam dan cermat. Apalagi, kegiatan ini membutuhkan investasi sangat besar,” jelas Imron.

Cadangan potensial minyak dan gas di blok yang dikuasai PHE WMO diperkirakan masih bisa dimanfaatkan dan dieksploitasi secara ekonomi –bisnis sampai puluhan tahun ke depan. Jika benar cadangan potensial minyak mencapai 1,1 miliar barel dan gasnya 4,3 triliun kaki kubik, maka potensi itu sangat luar biasa dan dipastikan mampu mengakselerasi perekonomian Jatim dan nasional di masa depan.

“Tak mungkin kita mau meningkatkan kapasitas produksi minyak dan gas tanpa melakukan pengeboran sumur baru,” tandas Dwi Martono.

Melihat realitas itu, kata Dwi, manajemen PT Pertamina memposisikan PHE WMO sebagai backbone (tulang punggung) dalam program peningkatan produksi minyak dan gas Pertamina di masa depan.

“Tahun 2014 mendatang, kami targetkan tingkat produksi minyak kita menyentuh angka 40 ribu barel per hari, sedangkan gas bisa mencapai 200 juta kaki kubik feet per hari,” tegas Dwi Martono. kabarbisnis.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim