ilustrasi: lensaindonesia.com
Kinerja sektor industri di Jawa Timur (Jatim) sampai saat ini masih terkendala pasokan gas. Kekurangan pasokan gas tersebut diperkirakan mencapai 4,5 juta mmbtf.
“Ini yang masih jadi problem. Sampai saat ini pasokan gas untuk industri kita masih devisit, sehingga banyak industri, khususnya industri kimia dan turunannya yang tidak bisa beroperasi sesuai kapasitas, mengalami idle capacity, seperti PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, Budi Setiawan, di Surabaya, Senin (8/8/2011).
Menurutnya, akibat seretnya pasokan gas, produsen paraxylene ini hanya mampu berproduksi sebesar 60% dari kapasitas terpasang sebanyak kapasitas 600.000 ton per tahun.
Selain itu, lanjut Budi, banyak investor yang merencanakan berinvestasi ke Jatim akhirnya menunda atau bahkan batal akibat sulitnya pasokan gas.
“Untuk itu, kami akan tetap memperjuangkan tersedianya pasokan gas Industri di Jatim. Jatim adalah kawasan Migas dan kondensat, patut mendapatkan prioritas. Bahkan beberapa kali Gubernur ke pusat meminta prioritas suply gas, karena keputusan berapa pasokan gas yang bisa disuply sepenuhnya dari pusat” ungkapnya.
Akibat seretnya ketersediaan gas tersebut, akhirnya pertumbuhan industri di Jatim menjadi tersendat. Pada tahun 2010, industri manufaktur hanya mampu tumbuh 4,35%. Sementara di triwulan II/2011, pertumbuhan industri manufaktur besar dan kecil hanya berada di level 2,23%. Dengan pertumbuhan terbesar dari industri kimia dan barang dari kimia sebesar 10,17%.
“Sampai akhir tahun, kami masih belum bisa lihat, apakah akan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan ataukan melambat,” katanya.
Jika kondisi berubah menjadi lebih baik, ketersediaan pasokan gas cukup, pertumbuhan industri Jatim 2011 bakal melesat 6% hingga 7%.
“Kalau ternyata masih sama saya tidak bisa menjamin akan lebih tinggi dari 5% saja. Untuk itu, kita akan lakukan konsolidasi terus,” pungkasnya.kabarbisnis.com
semoga pasokan gas tidak terkendala lagi agar pertumbuhan industri tidak tersendat dan bisa berjalan dengan lebih baik lagi.