Kinerja tanaman hortikultura buah di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, anjlok dalam skala yang cukup memprihatinkan. Anomali iklim membuat para petani tak berdaya.
Untuk produksi durian, misalnya, pada tahun 2010 mencapai 41.170 ton dengan jumlah pohon 413.950 pohon. Kinerja ini anjlok dibanding produksi 2009 yang mencapai 53.624 ton dengan 526.493 buah pohon. Produktivitas pohon durian di Pasuruan pada 2010 mencapai 99,46 kilogram per pohon, menurun dibanding kinerja 2009 sebesar 101,85 kilogram per pohon.
“Cuaca tidak bisa diduga, pohon banyak diserang penyakit. Kondisi ini bertahan sampai tahun ini,” ujar Suyanto, petani durian asal Prigen, Pasuruan, kepada kabarbisnis.com, Selasa (24/5/2011).
Di Kabupaten Pasuruan, tanaman duriaan dikembangkan di lahan setinggi 400-600 meter di atas permukaan laut, seperti di Kecamatan Tutur, Purwodadi, Purwosari, Lumbang, Pasrepan, dan Prigen. Masa panen komoditas ini berlangsung pada Desember-April dengan puncak panen pada Januari-Maret. “Panen kemarin hasilnya juga turun dibanding tahun lalu,” imbuh Fajar Utama, petani lainnya.
Varietas durian yang dikembangkan di Pasuruan adalah durian lokal, petruk, dan montong. Produksi durian Pasuruan dipasarkan ke sejumlah daerah, seperti Malang dan Surabaya.
Para petani menyayangkan lambatnya gerak pemerintah dalam membantu petani dalam mengatasi semua kesulitannya. kbc