Ilustrasi
perdagnganJawa Timur kembali menuai berkah positif di sektor ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Jatim pada triwulan I tahun 2011 tumbuh sebesar 6,99 persen. Berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) angka yang dicapai sebesar Rp 209,92 triliun. Bandingkan dengan PDRB triwulan I tahun 2010 lalu yang hanya mencapai Rp182,52 triliun.
Menurut Irlan Idrocahyo, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, diyakini pada triwulan berikutnya pertumbuhan itu bisa mencapai 7 persen. Ia menyebut angka PDRB Jatim triwulan I/2011 memberikan sumbangan sekitar 12,5 persen terhadap pencapaian Produk Domestik Bruto (PDB) pada periode sama tahun ini yang mencapai Rp 1.732,00 triliun.
Tiga sektor utama yang menopang struktur pertumbuhan ekonomi Jatim pada triwulan I yakni sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 28,98 persen, sektor industri pengolahan sebesar 26,58 persen dan sektor pertanian sebesar 19,08 persen. Ketiga sektor tersebut memberi kontribusi terhadap perekonomian Jatim sebesar 74,64%.
Sektor lain yang tumbuh cukup tinggi adalah sektor kontruksi 7,42 persen, listrik, gas dan air bersih 7,22 persen dan sektor industri pengolahan sebesar 5,61 persen. Sementara itu, sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 2,49 persen, diikuti sektor industri pengolahan 1,40 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 1,31 persen, dan sektor pertanian sebesar 0,51 persen.
Sektor kontruksi tumbuh karena dipicu oleh pembangunan konstruksi untuk bangunan, bukan tempat tinggal, seperti jalan, jembatan, bangunan perkantoran dan mall yang semakin banyak. Demikian juga dengan pertumbuhan sektor jasa karena banyak rumah tangga melakukan perjalanan wisata di beberapa kabupaten/kota,” ungkap Irlan. SP
