Target Pendapatan Per Kapita Jatim US$3.500

Ilustrasi

Kinerja ekonomi Provinsi Jawa Timur terus dipacu. Provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Jawa ini menargetkan pendapatan per kapita warganya bisa menembus US$3.500 pada 2013. Tahun ini pendapatan per kapita ditargetkan bisa mencapai US$2.700-2.800. Adapun pendapatan per kapita Jatim pada 2010 sebesar Rp20,77 juta, meningkat dibanding 2009 yang mencapai Rp18,45 juta per kapita.

“Saya yakin, dengan pembenahan infrastruktur, percepatan layanan investasi, dan penguatan kelembagaan secara terpadu, pendapatan per kapita Jatim akan mencapai US$3.500 pada 2013,” ujar Gubernur Jatim Soekarwo di Surabaya, Rabu (20/4/2011).

Dengan asumsi kurs Rp8.600 per dolar AS yang berlaku saat ini, angka US$3.500 itu setara dengan Rp30,1 juta.

Soekarwo mengatakan, fokus Pemprov Jatim pada tahun ini adalah meningkatkan kualitas infrastruktur, mulai dari jalan hingga pelabuhan. Selain itu, Pemprov Jatim akan mendorong perluasan Bandara Internasional Juanda agar lebih bisa maksimal dalam melayani mobilitas orang dan barang.

Dengan perbaikan infrastruktur, Soekarwo yakin ekonomi Jatim menjadi lebih efisien dan menarik minat investor untuk datang. Apalagi, Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Jatim hanya 3,2; di bawah rata-rata ICOR nasional sebesar 4,9. ICOR adalah indikator yang menunjukkan besarnya tambahan kapital (investasi) baru yang dibutuhkan untuk menambah satu unit output.

“Kalau investasi terus datang, pertumbuhan ekonomi kita bisa 7,3%-7,5% pada tahun ini. Karena itu, infrastruktur kita pacu. Pelabuhan menjadi prioritas, semua ditingkatkan agar tidak terjadi economic overheating,” jelasnya.

Soekarwo menambahkan, seiring dengan kencangnya pertumbuhan ekonomi, pihaknya berjanji akan membuat nilai pertumbuhan itu menjadi berkualitas. Salah satunya dengan menekan disparitas atau kesenjangan antarwilayah.

Indeks ketimpangan Jatim saat ini masih 115,14, masih tergolong tinggi. “Kita akan tekan jadi 114,90. Kalau soal disparitas, fokusnya adalah daerah Tapal Kuda dan Madura. Itu akan menjadi prioritas. Akan ada budidaya sorgum atau di Jawa kita kenal sebagai cantel. Di Madura kita siapkan model budidaya tebu untuk tanah kering seluas 500 hektare. Kita harapkan itu bisa memacu perekonomian, sehingga disparitas mengecil,” jelasnya. kbc

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim