Jatim Larang Sapi dari Jateng

ilustrasi (foto: jessicamudditt.files.wordpress.com)

Guna mencegah penyebaran penyakit athrax, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melarang masuknya sapi dari Jawa Tengah. Sejak awal minggu lalu, petugas dari Dinas Peternakan Jawa Timur menjaga daerah perbatasan guna mencegah masuknya sapi dari Jawa Tengah.

Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Suparwoko Adisoemarto menuturkan, larangan terhadap sapi dari Jawa Tengah ini bersifat sementara. “Begitu mendapat kabar soal manusia yang kemungkinan terjangkit anthrax di Boyolali, kami segera mengawasi daerah perbatasan Jatim-Jateng. Larangan ini akan berakhir kalau ada pernyataan resmi tentang berakhirnya wabah anthrax dari Dinas Peternakan Jawa Tengah,” ujarnya saat ditemui, Kamis (24/2/2011).

Menurut dia, kotoran sapi yang terkena anthrax bisa menjadi media penyebaran penyakit tersebut. Penyakit ini juga bisa menyebar lewat udara. P ihaknya berupaya agar sapi-sapi yang kemungkinan telah terjangkit penyakit anthrax tidak melewati wilayah Jawa Timur.

Selama ini lalu lintas sapi dari Jawa Tengah ke Jawa Timur biasanya melewati daerah perbatasan seperti Ngawi dan Tuban. Pedagang biasa membawa sapi dari Jawa Tengah ke Jawa Timur untuk diseberangkan ke Kalimantan. “Petugas kami berjaga-jaga mengawasi terutama di daerah perbatasan,” kata Suparwoko.

Ia mengakui, tidak semua pintu masuk ke Jawa Timur bisa diawasi. Oleh karena itu, pihaknya juga menyiapkan vaksin untuk mencegah penyebaran penyakit anthrax.

Di Jawa Timur, lanjut dia, populasi sapi saat ini mencapai sekitar 4 juta ekor. Sebagian besar merupakan sapi potong. Dengan jumlah tersebut, selama ini Jawa Timur mampu memenuhi kebutuhan akan daging sapi. Tahun lalu, Jawa Timur bahkan bisa surplus 33 ton daging sapi.

Suparwoko menambahkan, tingkat produksi sapi itu akan bisa terus ditingkatkan jika sapi-sapi yang ada terbebas dari penyakit, termasuk anthrax.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo juga mendukung upaya pencegahan penyebaran penyakit anthrax tersebut. Ia menginstruksikan agar Dinas Pertanian mengawasi wilayah perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur.

(Sumber: Kompas.com)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim