Pantai Pelang/eastjava.com
Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, akhirnya memenuhi janji menyelidiki suara gemuruh disertai dentuman yang terjadi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Trenggalek, lima anggota tim PVMBG langsung meneliti di Kecamatan Watulimo dan Dongko. Tim juga memasang seismograf di beberapa titik.
“Alat yang ditanam untuk mengetahui kekuatan getaran,“ ujar Kabag Humas Pemkab Trenggalek Yoso Mihardi.
Rencananya, hari ini petugas kembali memasang portable seismograf di Kecamatan Munjungan dan Kampak.
Alat deteksi ini memiliki kemampuan merasakan getaran hingga kedalaman 200 kilometer. Seperti penelitian Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Desa Timahan di Kecamatan Kampak merupakan pusat gempa tektonik yang berada 33 kilometer di perut bumi.
Menurut BMKG, suara gemuruh yang disertai dentuman tersebut memiliki kekuatan sekira 3,2 Skala Richter. Semua alat detektor tersebut akan dipasang selama 3 hari.
Sementara itu juru bicara PVMBG Heri Purnomo menjelaskan, seismograf akan memastikan apakah getaran tersebut merupakan aktivitas gempa tektonik, vulkanik, atau seperti dugaan awal, sebuah pergeseran tanah lambat.
“Kami akan bersama-sama melakukan analisa di PVMBG Bandung. Sekira 1 sampai 2 pekan kemungkinan sudah bisa diketahui,“ jelasnya.
Dalam melakukan penelitian, petugas PVMBG ditemani sejumlah petugas BMKG Tretes yang lebih dulu melakukan penelitian di Trenggalek.
Sebelumnya, PVMBG juga melakukan survei yang sama di wilayah Kecamatan Ngebel, Pulung, Pudak, serta Sooko, Kabupaten Ponorogo. Seperti halnya warga Kabupaten Trenggalek, warga Kabupaten Ponorogo juga mendengar suara gemuruh disertai dentuman dari dalam perut bumi.
Suara tersebut menggetarkan dinding dan kaca terdengar sejak akhir Januari 2011 hingga sekarang. (Solichan Arif/Koran SI/ton)
(Sumber: Okezone.com)
