Waduk Nipah Madura Segera Dioperasikan

Waduk Nipah - Madura (dok. sampang.web.id)

Pemerintah Provinsi Jawa Timur mentargetkan Waduk Nipah yang berlokasi di Desa Nagasari, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, sudah bisa diresmikan pemanfaatannya September 2011 mendatang.

Target tersebut dicapai berdasarkan hasil kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Kabupaten Sampang setelah menggelar rapat tertutup di Kantor Wakil Gubernur di Jalan Pahlawan, Surabaya, Kamis (10/2).

“Waduknya sudah selesai dibangun, tinggal pembebasan tanahnya, yakni kami targetkan selesai dilakukan September. Kalau masalah pembebasan tanahnya selesai, otomatis waduk sudah bisa digunakan,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf seusai pertemuan.

Saifullah menjelaskan, berdasarkan data yang ada, dari 527 hektare lahan yang dibutuhkan, saat ini 489 hektare sudah berhasil dibebaskan. Meski tak sampai 30 persen lahan yang belum dibebaskan, namun proses pembebasannya sangat sulit karena beberapa warga tetap ngotot tidak menjual tanahnya.

Siafullah minta Sekretaris Kabupaten Sampang Hermanto Subaidi sebagai Ketua Tim Pembebasan Tanah melakukan pendekatan. Tidak hanya kepada pemilik lahan melainkan juga kepada para tokoh agama di sekitar waduk.

Menurut Gus Ipul, proses studi kelayakan hingga pembangunan waduk sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1973. Namun, konflik berdarah yang terjadi tahun September 1993 membuat pembangunan waduk sempat terhenti. Dalam peristiwa empat warga tewas tertembak peluru aparat keamanan.

Peristiwa berdarah yang dikenal dengan Kasus Nipah tersebut menimbulkan amarah warga dan para tokoh Madura, termasuk Almarhum Mohammad Nur, mantan Gubernur Jawa Timur, yang juga putera kelahiran Sampang, dan KH Muhammad Alawy.

Hermanto Subaidi mengakui proses pembebasan lahan terkendala banyak hal. Tanah warga yang belum dibebaskan tebagi dalam beberapa kelompok, yaitu warga yang tanahnya kemungkinan sudah pernah dibebaskan tapi dijual ke orang lain, juga warga yang tanahnya belum pernah dibebaskan dan menolak pembebebasan, serta kelompok warga yang tanahnya belum dibebaskan tapi tahanya sudah dijual ke orang lain. Ada pula warga yang belum pernah dibebaskan tapi minta harga di atas Rp 50 ribu per meter persegi.

“Ada juga problem perbedaan luas tanah yang sudah dibebaskan antara hasil pengukuran dan arsip luas tanah yang sudah dibebaskan sejak tahun 1983,” papar Hermanto.

Meski demikian, Hermanto optimistis pembebasan lahan akan segera berakhir. Apalagi sikap pemilik tanah di sekitar lokasi waduk sudah mulai melunak.

Adapun tanah yang belum dibebaskan berada di Dusun Balanjeng dan Morsongai, Desa Nagasareh, serta Dusun Tolang, Desa Tolang –semuanya berada di Kecamatan Banyuates.

Pembangunan Waduk Nipah dilakukan dengan pertimbangan belum tercukupinya kebutuhan air di Kabupaten Sampang, terutama di daerah pesisir utara. Air waduk, selain untuk kebutuhan irigasi yang bisa mengairi sawah 1.150 hektare, juga untuk kebutuhan air minum, mandi dan cuci.

Waduk Nipah yang bisa menampung air sekitar enam juta meter kubik, juga digunakan untuk keperluan perikanan, konservasi sumber daya air, dan untuk pariwisata.

Pembangunannya didanai pemerintah pusat. Untuk pembangunan fisik Rp 168,249 miliar dan Rp 43,876 miliar untuk pembebasan lahan.

Fatkhurrohman Taufiq, Jalil Hakim
(Sumber: Tempo interaktif)

6 Komentar Pembaca

  1. menurut saya waduk bukan hanya bisa dijadikan tempat bendungan air aja tapi juga bisa di jadikan tempat wisata,contohnya diwaktu hari libur atau hari raya disana banyak pengunjung hanya untuk bersantai ap lagi kalau disana di adakan tempat bermain bisa jadi disana akan bertambah pengunjung apalgi di daerah banyuates sangat jarang tempat bermain atau wisata…..

  2. Smoga saja kejadian pada tahun 93 tidak akan terjadi lagi,, masyarakat dan juga aparat pemerintah bisa berpikir lebih bijak dalam masalah harga maupun pengelolaannya nanti. Amin

  3. Saya mahon kepada pemerintah sebelum waduk nipah di resmikan secara tuntas pembebasan tanahnya segera di lunasi karna informasinya masih banyak lahan yang belum di bayar. Saya do’akan semuga proyek ini berjalan dengan lancar

  4. Waduk Nipah adalah akan difungsikan sebagai cadangan air irigasi di musim kemarau sekaligus akan bisa mengisi sumur2 yang di musim kemarau kering, saya salaut keiklasan dan pengorbanan masyarakat sampang akan suksesnya pengisian waduk..Semoga Allah SWT membeikan rezeki yang berlimpah pada masyarakat sampang khususnya..

  5. saya selaku warga banyuates sangat berharap waduk nipah cepat di selesaikan,, karna mengingat musim kemarau yang panjang masyarakat banyuates terutama di desa tolang sangat susah untuk mencari air ,, semoga pemerintah, utamanya jawa timur cepat menyelesaikan proyek ini ,, demi membantu masyarakat yang selalu di landa kekeringan stiap musim kemarau ,,, SUKSES SELALU BUAT ORANG YANG MENDUKUNG ADANYA WADUK NIPAH ,,,,,

  6. Kapan waduk nipa di selesaikan sekarang sudah tahun 2021
    Ingin sekali desa kita maju dan mempunyai wisata yg sangat di impikan seluruh desa montor atau se kc banyuates sangat menanti ke ajaiban waduk nipa

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim