Dalam rangka meningkatkan pemahaman wartawan tentang tupoksi dan pelaksanaan program-program yang disusun oleh Kementerian PPN/Bappenas pada tahun 2011 dan dalam rangka meningkatkan hubungan baik antara pimpinan Kementerian PPN/Bappenas dan wartawan, sebagaimana tahun lalu, Biro Humas dan TU Pimpinan kembali menyelenggarakan Diskusi Dwi Mingguan.
Mendapat giliran pertama di tahun 2011 ini adalah Kedeputian Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah. Acara diskusi berlangsung pada Rabu, 26 Januari 2011, pukul 12.30–14.30, di Ruang Rapat SG 1-2 Bappenas. Acara diskusi dibuka oleh Sesmen PPN/Sestama Bappenas Ir. Syahrial Loetan, MCP. Bertindak sebagai narasumber adalah Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah Dr. Ir. Max H. Pohan, CES, MA, didampingi oleh Direktur Pengembangan Wilayah Dr. Ir. Arifin Rudiyanto, MSc; Direktur Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP; Direktur Otonomi Daerah Dr. Budhi Santoso, MA; Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Dr. Deddy Koespramoedyo; dan Direktur Perkotaan dan Perdesaan Ir. Hayu Parasati, MPS.
Diskusi dengan topik “Perkembangan Pembangunan Daerah” itu mengupas pembangunan daerah secara menyeluruh, yang meliputi pengembangan wilayah, pengembangan kawasan, perkotaan dan perdesaan, peningkatan pemerintahan daerah, dan penataan ruang dan pertanahan. Diskusi diawali dengan paparan oleh Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah dan dilanjutkan dengan tanya jawab. Dalam paparannya, Dr. Max H. Pohan, antara lain, menyatakan bahwa kontribusi ekonomi wilayah selama kurun waktu 2005-2009 menunjukkan penurunan kontribusi Jawa-Bali dan Sumatera ke wilayah lainnya.
Hal ini menunjukkan terdapatnya perbaikan pemerataan pembangunan. Selain itu, Deputi Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah juga menyebutkan beberapa tantangan pembangunan daerah, antara lain, belum memadainya jaringan prasarana penunjang keterkaitan ekonomi wilayah, terbatasnya investasi, terpusatnya penguasaan aset, dan kurang kuatnya kelembagaan ekonomi lokal. Permasalahan tersebut menyebabkan belum optimalnya pemanfaatan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif, terutama pengelolaan sumber daya agraris dan maritim sebagai basis ekonomi wilayah dan dasar keunggulan daya saing nasional.
sya mohon data tentang proyek tol pasuruan probolinggo lengkap beserta rincian dana buat proyek tsb sya btuh skali buat tugas kuliah……trimz