Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyebutkan untuk kota sekelas Surabaya mereaktifasi trem kurang efektif. Selain lalu lintas yang sudah padat juga dibutuhkan anggaran besar. Paling masuk akal adalah tol tengah kota.
“Paling masuk akal adalah tol tengah kota. Selain bisa mengangkut penumpang juga bisa mengalihkan arus kendaraan. Saya tidak paham kenapa tol tengah kota tidak bisa direalisasikan di Surabaya,”ujar Anggota komisi V DPR RI, Bambang Haryo di Surabaya, selasa (31/7).
Dikatakannya, Tol tengah kota di Surabaya tersebut saat ini masuk dalam proyek nasional yaitu di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) maupun di (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) RPJMD.
Disisi lain, keinginan Wali Kota Surabaya yang mendesak dibangun trem, Pasalnya untuk trem ini membutuhkan anggaran APBN ratusan miliar bahkan triliunan rupiah ditengah kondisi perekonomian yang terpuruk. “Oleh karena itu, saya meminta bu Wali kota segera untuk mencarikan solusi untuk mangatasi permasalahan transportasi tersebut, dan jangan sampai Proyek angkutan massal ini merugikan masyarakat,”ujarnya.
Sementara itu Anggota DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjutak berharap tol tengah kota bisa ‘dihidupkan’ kembali karena lalu lintas di Surabaya mulai waru hingga perak sudah krodit. Apalagi sesuai UU, RPJMD bisa dilakukan revisi setiap lima tahun sekali.
“Sesuai aturan usia RPJMD sudah lima tahun, dan sesuai aturan pula bisa diajukan revisi sesuai dengan perkambangan wilayah. Karena saya usul agar dimasukan pembangunan to tengah kota karena kondisinya sekarang ini sangat krodit,”papar Sahat.